Minggu, 18 November 2012

Panjang dan Lebar Neraka Jahanam




Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Mujahid meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas, ''Tahukah kalian berapa ukuran luas Jahanam?'' Kami menjawab, ''Tidak.'' 'Abbas berkata, ''Tentu, demi Allah, kalian tidak akan tahu, yang di dalamnya mengalir suatu lembah nanah dan darah.'' Kami berkata, ''Sungai?'' Ibnu 'Abbas menjawab, ''Bukan, tetapi suatu lembah.'' Ia bertanya lagi, ''Tahukah kalian luas Jahanam?'' Kami menjawab, ''Tidak.'' Ia menjawab, ''Aisyah telah menceritakan kepadaku bahwasanya ia bertanya kepada Rasulullah, tetang firman Allah SWT.


Download MP3

wam aa qadaruu al l aa ha h aqqa qadrihi wa a l-ar dh u jamii'an qab dh atuhu yawma a lqiy aa mati wa al ssam aa w aa tu ma th wiyy aa tun biyamiinihi sub haa nahu wata' aa l aa 'amm aa yusyrikuun a

67. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya [1317]. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
[1317]. Ayat ini menggambarkan kebesaran dan kekuasaan Allah dan hanya Dialah yang berkuasa pada hari kiamat.
surah / surat : Az-Zumar Ayat : 67

'Aisyah bertanya, ''Lalu dimanakah manusia?'' Nabi menjawab, ''Ada diatas Jembatan Jahanam.''

Hadis diatas diriwayatkan oleh Imam Ahmad An-Nasai dan Tirmidzi meriwayatkan sebagai hadis marfu. At-Tirmidzi menilainya sebagai hadis sahih. Al-Hakim menjelaskan bahwa hadis ini memiliki sanad sahih.

Diriwayatkan dari Abi Ishaq, dari Hubairah Ibnu Maryam, dari Ali. Ia berkata, ''Jahanam memiliki tujuh pintu. Sebagian diatas bagian lainnya.'' (H.R.Ibnu Abi Hatim dan yang lainnya). Sebagian rawi meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari 'Ashim bin Dhamrah hadis ini memiliki makna yang sama.

Ibnu Abi Al-Hatim mengeluarkan sebuah riwayat melalui jalur Haththan Ar-Raqqasyi, ia berkata, ''Saya mendengar'' 'Ali bertanya, ''Tahukah kalian bagaimana sebenarnya pintu-pintu Jahanam?'' Kami menjawab, ''Ya, seperti pintu kita ini.'' 'Ali berkata, ''Bukan, tetapi begini. Sebagian di atas sebagian lainnya.'' Riwayat lain menyebutkan, ''Sebagian dibawah bagian lainnya.'' Riwayat lain yang dikeluarkan Al-Baihaqi menyebutkan, ''Pintu-pintu Jahanam begini.'' Ia lalu meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya.

Diriwayatkan dari Ibnu Juraij mengenai firman Allah SWT:

15:44

Download MP3

lah aa sab'atu abw aa bin likulli b aa bin minhum juz-un maqsuum un

44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. surah / surat : Al-Hijr Ayat : 44

Ibnu Juraij berkata, ''Ketujuh pintu itu adalah Jahanam, Lazha, Huthamah, Sa'ir, Saqar, Jahim dan Hawiyah. Didalamnya terdapat Abu Jahl.

Jubair berkata dari Adh-Dhahak, ''Allah menamai tiap pintu Jahanam dengan kelompok tertentu: Pintu untuk orang Yahudi, pintu untuk orang Nashrani, pintu untuk orang Munafik, pintu untuk orang Musyrik, pintu untuk orang kafir Arab, pintu untuk ahli tauhid. Ahli tauhid masih bisa keluar dari Jahanam, sedangkan yang lainnya tidak.''

Adam bin Abi Iyas berkata, ''Telah di ceritakan kepadaku Hammad bin Salmah, dari 'Atha bin Al-Sa'ib, dari Abi Maisarah tentang firman Allah:


Download MP3

qiila udkhuluu abw aa ba jahannama kh aa lidiinafiih aa fabi/sa matsw aa a lmutakabbiriin a

72. Dikatakan (kepada mereka): "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang kamu kekal di dalamnya" Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri. surah / surat : Az-Zumar Ayat : 72

Abi Maisarah berkata, ''Jahanam memiliki tujuh pintu, sebagian lebih bawah dari sebagian lainnya.''

Atha' Al-Kharasani berkata. ''Jahanam memiliki tujuh pintu. Pintu yang paling mendatangkan kesusahan, paling panas dan paling busuk diperuntukkan bagi para pezina, sedangkan mereka mengetahui dosanya.'' (H.R. Abu Nuaim).

Ka'ab berkata, ''Jahanam memiliki tujuh pintu. Satu diantaranya disediakan untuk golongan Haruriyah.''

Semua riwayat diatas, mulai hadis Ibnu Umar, menunjukkan bahwa setiap pintu Jahanam disediakan untuk tiap-tiap golongan yang berbuat dosa, seperti halnya pintu-pintu surga yang disediakan untuk tiap-tiap golongan yang beramal saleh.

Wahab bin Munabbih berkata, ''Jarak antara setiap dua pintu adalah jarak perjalanan selama 70 tahun. Setiap pintu lebih panas daripada pintu lain yang ada diatasnya.''

Dalam tafsirnya, Ats-Tsa'labi mencantumkan hadis dengan jalur sanad majhul kepada Mansur bin Abdul Hamaid bin Abi Rabbah, dari Anas dan Bilal. Ia mengatakan bahwa suatu ketika seorang wanita Arab kampung shalat di belakang Nabi Muhammad SAW. Dalam shalatnya, Nabi membaca ayat:

15:44

Download MP3

lah aa sab'atu abw aa bin likulli b aa bin minhum juz-un maqsuum un

44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. surah / surat : Al-Hijr Ayat : 44

Ketika mendengar ayat tersebut, wanita itu kemudian pingsan. Setelah siuman, ia bertanya kepada Nabi, ''Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam, setiap anggota tubuhku akan disiksa pada tiap-tiap pintu neraka?'' Nabi menjawab, ''Tiap-tiap neraka ditetapkan untuk golongan tertentu dari mereka sesuai amal perbuatan masing-masing.'' Wanita itu berkata lagi, ''....Aku jadikan engkau sebagai saksi, setiap budak yang aku miliki akan aku merdekakan demi mengharap Allah sebagai penghalang dari setiap pintu Jahanam.'' Jibril lalu datang dan berkata, ''Berikan kabar gembira bahwa Allah telah mengharamkannya memasuki pintu-pintu Jahanam.''

Hadis ini tidak diriwayatkan secara marfu'. Menurut Ibnu Hiban, riwayat Mansur bin Abdul Humaid tidak sahih.

Yang sahih adalah hadis yang diriwayatkan oleh Mukhallad bin Al-Hasan, dari Hisyam bin Hassan, ia berkata, ''Suatu ketika kami pergi melaksanakan ibadah haji. Kami singgah di suatu tempat. Seseorang dari kami membaca ayat, ''Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. (QS. Al-Hijr[15]:44). Ayat tersebut terdengar oleh seorang wanita. Lalu, ia berkata, ''Ulangi lagi, semoga Allah merahmatimu.'' Kemudian, teman kami mengulanginya. Wanita itu berkata, ''Aku meninggalkan tujuh orang budak sahaya dirumahku. Aku jadikan engkau sebagai saksi bahwa aku memerdekakan semuanya untuk menghalangi pintu-pintu Jahanam itu.'' (H.R. Ibnu Abi Ad-Dunya)

Dasar dan Kedalaman Neraka Jahanam



Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Dari Khalid bin Umar, ia berkata, ''Utbah bin Ghazwan menyampaikan pada kami, ia berkata, ''Sesungguhnya ia menyebutkan pada kami tentang batu yang di lemparkan dari tepi neraka dan meluncur selama 70 tahun sebelum mencapai dasarnya.'' Demi Allah, Jahanam akan dipenuhi. Apakah kalian terkejut?'' (H.R. Muslim secara mauquf, sedangkan Imam Ahmad meriwayatkan secara mauquf dan marfu'. Yang lebih tepat, hadis ini adalah mauquf.

At-Tirmidzi mengeluarkan hadis dari Hasan. Ia mengatakan bahwa 'Utbah bin Ghazwan menyampaikan di atas mimbar kami, maksudnya mimbar Bashrah, ucapan dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Sesungguhnya batu besar di lemparkan dari tepi Jahanam. Ia meluncur selama 70 tahun, tetapi belum mencapai dasar Jahanam.'' Lalu 'Utbah berkata bahwasanya Umar pernah berkata, ''Perbanyaklah kalian mengingat neraka karena sesungguhnya panasnya sangatlah panas, sedangkan dasarnya sangat dalam, dan alat pemukulnya terbuat dari besi.'' 'Utbah berkata, ''Hasan tidak di ketahui pernah mendengarnya dari 'Utbah bin Ghazwan.''

Selain itu, dalam hadis lain di keluarkan oleh Imam Muslim dari hadis Abu Hurairah, ia berkata, ''Ketika itu kami sedang berada bersama Rasulullah, lalu kami mendengar suara benda yang jatuh. Rasulullah bersabda, ''Tahukah kalian suara apa itu?'' Kami (Abu Hurairah dan teman-teman) menjawab, ''Allah dan Utusan-Nya lebih mengetahui.'' Rasulullah bersabda, ''Itu adah batu yang di jatuhkan ke dasar neraka Jahanam semenjak 70 tahun yang lalu dan sekarang baru sampai ke dasarnya.''

Muslim juga mengeluarkan hadis dari Abu Hurairah, ia berkata, ''Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya dasar Jahanam itu dicapai selama 70 tahun.''

Begitu juga, Hakim telah mengeluarkan hadis dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Apabila tujuh unta gemuk yang sedang hamil dilemparkan dari tepi jurang Jahanam, mereka baru akan sampai ke dasar Jahanam selama 70 tahun.''

Al-Bazar dan Ath-Thabrani mengeluarkan hadis Buraidah dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Sesungguhnya batu (yang dilemparkan ke dasar Jahanam itu) seimbang dengan tujuh unta gemuk yang sedang hamil tua. Batu itu dilemparkan kedalam Jahanam selama 70 tahun, tetapi belum juga mencapai dasarnya.''

Ibnu Hibban, dalam Shahihnya, telah mengeluarkan hadis dari Abu Musa Al-Asy'ari, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Andaikan sebuah batu dilemparkan ke dasar Jahanam, ia akan jatuh meluncur selama 70 tahun sebelum mencapai dasarnya.''

Ibnul Mubarak berkata, ''Yunus telah menyampaikan kepada kami, dari Az-Zuhri. Ia berkata, ''Telah sampai kepada kami bahwa Mu'adz bin Jabal bercerita dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Demi Dzat yang jiwaku berada pada genggaman-Nya, sesungguhnya di antara tepi neraka dan dasarnya terdapat batu keras seberat tujuh unta gemuk yang sedang hamil tua yang jatuh ke dasar neraka selama 70 tahun sebelum mencapai dasarnya.''

Ibnu Al-Mubarak mengatakan bahwa Hasyim berkata, ''Zakaria bin Abi Maryam Al-Khaza'i berkata, ''Aku mendengar Abu Umamah berkata, ''Sesungguhnya jarak antara tepi jurang Jahanam dan dasarnya adalah jarak selama 70 tahun bagi batu yang meluncur ke dasarnya. Batu itu seberat 10 ekor unta yang gemuk.'' Kemudian seseorang bertanya kepada Abu Umamah, ''Wahai Abu Umamah, apakah ada suatu benda di bawahnya?'' Abu Umamah menjawab, ''Ya, yaitu kesesatan/kegelapan dan dosa.''

Hadis ini telah diriwayatkan dengan jalur sanad dho'if, yaitu dari jalur Luqman bin 'Amir, dari Abu Umamah, dari Nabi Muhammad SAW. Ada tambahan redaksi, ''Aku bertanya, ''Apa ghayy dan apa itu atsam?'' Nabi Muhammad SAW, menjawab, ''Yaitu berupa sumur, yang didalamnya mengalir nanah penghuni neraka yang bercampur darah.'' Inilah yang disebutkan dalam firman Allah:


Download MP3

fakhalafa min ba'dihim khalfun a daa 'uu al shsh al aa ta wa i ttaba'uu al sysyahaw aa ti fasawfa yalqawna ghayy aa n

59. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkanhawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, surah / surat : Maryam Ayat : 59


Download MP3

wa a lla dz iina l aa yad'uuna ma' aa al l aa hi il aa han aa khara wal aa yaqtuluuna al nnafsa al latii h arrama al l aa hu ill aa bi a l h aqqi wal aa yaznuuna waman yaf'al dzaa lika yalqa ats aa m aa n

68. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yanglain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), surah / surat : Al-Furqaan Ayat : 68

Yang lebih tepat, hadis ini adalah mauquf.

Hadis ini telah diriwayatkan pula dari jalur sanad lain, yaitu oleh Hariz bin Usman, ia berkata, ''Abdurrahman bin Maisarah Al-Hadrami telah meriwayatkan kepadaku dari Abu Umamah, ia berkata, ''Sesungguhnya antara tepi jurang Jahanam dan dasarnya adalah jarak perjalanan selama 70 tahun, atau 50 tahun, bagi batu dilemparkan kedalamnya. Batu itu seberat tujuh unta yang gemuk.'' (H.R. Al-Jaujani)

Majahid meriwayatkan dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari Abdullah, dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Hakim yang pernah memutuskan perkara manusia akan ditahan pada hari kiamat kelak. Seorang malaikat memegang tengkuknya lalu membawa ke tepi jurang neraka Jahanam. Malaikat itu mengangkat kepalanya menghadap Allah SWT. Seandainya Allah berfirman kepadanya, ''Lemparkanlah!'' Malaikat itu akan melemparkan hakim itu kedasar Jahanam yang jaraknya selama 40 tahun, waktu yang dibutuhkan batu besar untuk sampai didasarnya.'' (H.R. Imam Ahmad)

Abdullah bin Walid Al-Washashafi telah meriwayatkan bahwa Abdullah bin Ubaid bin Umair menceritakan kepada kami, dari bapaknya. Ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, ''Seorang pemimpin pemerintahan didatangkan pada hari kiamat kelak. Ia dilemparkan ke atas jembatan Jahanam. Jembatan itu bergoyang. Setiap sambungannya pindah dari tempat asalnya. Jika pemimpin itu taat kepada Alllah., ia akan dapat melewatinya. Akan tetapi, apabila ia berbuat maksiat kepada-Nya, jembatan itu akan melemparkannya ke Jahanam. Ia membutuhkan waktu 50 tahun untuk sampai ke dasarnya.''

Al-Washshafi tidak di kenal sebagai penghapal hadis. Ia seorang yang berusia lanjut lagi saleh. Semoga Allah merahmatinya.

Diriwayatkan dari Suwaid bin Abdul Aziz hadisnya sangat dha'if, dari Sayyar, dari Abu Wa'il bahwa Abu Dzar berkata pada Umar, ''Aku mendengar Nabi Muhammad SAW, bersabda, ....(muatannya sama dengan diatas)). Jika ia (pemimpin itu) melakukan kesalahan (atas jabatannya itu), jembatan itu akan terbakar, sehingga pemimpin itu meluncur ke dasar Jahanam selama 70 tahun.''

Salah satu nasehat Al-Auza'i untuk Mansur adalah, ''Yazid bin Jabir telah menceritakan kepadaku dari Abdurrahman ibnu Abi 'Amrah Al-Anshari bahwasanya Abu Dzar dan Sulaiman berkata kepada 'Umar, ''Kami mendengar Rasulullah SAW, bersabda, ''.....(telah disebutkan maknanya).... Ia meluncur ke dasar Jahanam, selama 70 tahun.''

Dalam hadis Al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa beliau bersabda:

''Sesungguhnya seorang hamba boleh jadi mengatakan suatu kata yang tidak jelas maksudnya, tetapi hal itu menyebabkannya jatuh ke dalam neraka (yang jaraknya) sejauh jarak antara timur dan barat.'' (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)

Imam Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah mengeluarkan hadis dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda, ''Ada seorang hamba yang mengucapkan suatu kata, dan ia tidak mengira perkataannya itu akan di tuntut, dan karenanya ia jatuh ke dalam neraka selam 70 tahun.''

Al-Bazzar meriwayatkan hadis serupa, yakni dari hadis Ibnu Mas'ud, dari Nabi Muhammad SAW.

Dalam tafsir Ibnu Jariri terdapat sebuah riwayat dari Al-Aufi, dari Ibnu 'Abbas, mengenai firman Allah SWT:


Download MP3

waq aa luu lan tamassan aa al nn aa ru ill aa ayy aa man ma'duudatan qul attakha dz tum 'inda al l aa hi 'ahdan falan yukhlifa al l aa hu 'ahdahu amtaquuluuna 'al aa al l aa hi m aa l aa ta'lamuun a

80. Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 80

Ibnu Abbas mengatakan bahwa Yahudi telah menemukan dalam Taurat bahwa jarak antara dua tepi Jahanam adalah 40 tahun hingga sampai pada pohon zaqqum yang berada di dasar neraka.

Ibnu Abbas berkata, ''Sesungguhnya Jahanam itu adalah Saqar. Didalamnya terdapat pohon zaqqum. Kemudian, musuh-musuh Allah menganggap bahwa apabila bilangan atau jumlah yang mereka temukan dalam kitab mereka telah dilalui, yakni 40 tahun, akan berakhirlah Jahanam, tidak ada siksa lagi. Jahanam akan hilang dan hancur. Untuk itu, mereka mengatakan, ''Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh neraka, melainkan hanya beberapa hari saja.''

Ibnu Abbas berkata, ''Ketika diceburkan melalui pintu Jahanam, mereka akan digiring dalam siksa samapi berhenti pada pohon zaqqum pada hari terakhir dari 40 tahun. Ketika mereka memakan pohon zaqqum dan memenuhi perutnya pada hari terakhir dari 40 tahun, penjaga saqar berkata kepada mereka, ''Kalian mengira bahwa tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali beberapa hari saja, dan bilangan itu sekarang telah habis, padahal kalian kekal didalamnya.'' Merekapun disiksa di dalam Jahanam

Pada riwayat ini, yakni dari Ibnu 'Abbas, disebutkan bahwa dasar Jahanam dan jarak kedalamannya adalah 40 tahun. Inilah makna sebenarnya yang terdapat dalam Taurat itu, tetapi orang-orang Yahudi mengubahnya dengan jarak antara dua tepi neraka. Mereka menganggap bahwa ketika bilangan yang ditentukan telah habis, neraka akan roboh dan rusak. Seperti itulah kebohongan mereka terhadap Allah dan penyimpangan mereka terhadap kitab Taurat.

Walhamdulillahi Rabbil'alamin

Tingkatan Neraka dan Sifat Neraka

Tingkatan Neraka dan Sifat Neraka

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.. :)


Download MP3

innal munaafiqiina fiid darkil-asfali minaannaar walan tajida lahum nashiiraan

145. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. surah / surat : An-Nisaa Ayat : 145

Huruf ''ra'' pada kata ''ada-darki'' terkadang di baca dengan sukun, terkadang pula diberi harakat. Ada dua pemakanaan bahasa terhadap kata ini. Adh-Dhahak berkata, ''Apabila ''ra''-nya dibaca sukun, ad-dark menunjukkan tingkatan bahwa yang satu berada di atas lainnya. Apabila ''ra''-nya diberi harakat, ad-dark menunjukkan tingkatan bahwa yang satu berada di bawah lainnya.''

Ada yang berkata bahwa surga memiliki beberapa derajat (darajat=plus) sedangkan neraka memiliki beberapa tingkatan (darakat=minus).

Namun, terkadang neraka pun disebutkan memiliki beberapa derajat, sebagaimana di jelaskan pada firman Allah SWT, setelah menyinggung ahli surga dan ahli neraka:


Download MP3

walikullin daraj aa tun mimm aa 'amiluu waliyuwaffiyahum a'm aa lahum wahum l aa yu zh lamuun a

19. Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. surah / surat : Al-Ahqaaf Ayat : 19


Download MP3

afamani ittaba'a ri dh w aa na al l aa hi kaman b aa -a bisakha th in mina al l aa hi wama/w aa hu jahannamu wabi/sa a lma sh iir u

162. Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam?. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. surah / surat : Ali Imran Ayat : 162


Download MP3

hum daraj aa tun 'inda al l aa hi wa al l aa hu ba sh iirun bim aa ya'maluun a

163. (Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. surah / surat : Ali Imran Ayat : 163

'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata, ''Derajat disurga berkonotasi ke atas, sedangkan derajat neraka berkonotasi ke bawah.''

Ibnu Abi Ad-Dunya dengan sanad dari 'Ikrimah meriwayatkan tentang firman Allah:


Download MP3

lah aa sab'atu abw aa bin likulli b aa bin minhum juz-un maqsuum un

44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. surah / surat : Al-Hijr Ayat : 44

'Ikrimah berkata, ''Yakni, tujuh tingkatan.''

Diriwayatkan dari Qatadah tentang ayat diatas. Ia berkata, ''Yang di masksud, demi Allah adalah tempat para penghuninya berdasarkan amalnya masing-masing.''

Yazid bin Abi Malik Al-Hamzani berkata, ''Jahanam memiliki tujuh api. Setiap api selalu melihat ke api yang berada di bawahnya karena takut akan di makannya.''

Diriwayatkan dari Ibnu Juraij mengenai firman Allah SWT.:


Download MP3

lah aa sab'atu abw aa bin likulli b aa bin minhum juz-un maqsuum un

44. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu(telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. surah / surat : Al-Hijr Ayat : 44

Ibnu Juraij berkata, ''Ketujuh pintu itu adalah Jahanam, Lazha, Huthamah, Sa'ir' Saqar' Jahim dan Hawiyah. Di dalamnya terdapat Abu Jahal.

Salam Al-Mada' ini seorang dha'if telah meriwayatkan dari Al-Hasan, dari Abu Sinan, dari Adh-Dhahak. Ia berkata, ''Neraka memiliki tujuh pintu yang sekaligus menunjukkan tingkatannya. Tingkatan paling atas dihuni oleh ahli tauhid dari orang-orang Islam yang disiksa berdasarkan kadar amal dan umurnya di dunia. Setelah itu, mereka akan ke luar dari sana. Tingkatan kedua dihuni oleh orang-orang Yahudi. Tingkatan ketiga dihuni oleh orang-orang Nasrani. Tingkatan keempat dihuni oleh orang-orang Shabi'in. Tingkatan kelima dihuni oleh orang-orang Majusi. Tingkatan keenam dihuni oleh orang-orang musyrik Arab. Tingkatan ketujuh oleh orang-orang munafik, berdasarkan firman Allah SWT:


Download MP3

innal munaafiqiina fiid darkil-asfali minaannaar walan tajida lahum nashiiraan

145. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. surah / surat : An-Nisaa Ayat : 145

Al-'Ala' bin Al-Musayyab meriwayatkan hadis dari ayahnya, dari Khaitsamah bin 'Abdurrahman. Keduanya berkata, ''Ibnu Mas'ud pernah bertanya, ''Siapa penghuni neraka yang paling berat merasakan siksa?'' orang-orang menjawab, ''Yahudi dan Nasrani.'' ia berkata, ''Salah, yang benar adalah orang-orang munafik. Meraka berada di tingkatan neraka paling bawah.''

Diriwayatkan dari 'Ashmim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah mengenai firman Allah SWT.


Download MP3

innal munaafiqiina fiid darkil-asfali minaannaar walan tajida lahum nashiiraan

145. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. surah / surat : An-Nisaa Ayat : 145

Abu Hurairah berkata, ''Tingkatan paling bawah neraka berupa rumah-rumah yang ditutup oleh pintu-pintu. Rumah itu dibakar dari atas dan bawah, sebagaimana firman Allah SWT:


Download MP3

lahum min fawqihim zh ulalun mina al nn aa ri wamin ta h tihim zh ulalun dzaa lika yukhawwifu al l aa hu bihi 'ib aa dahu y aa 'ib aa di fa i ttaquun i

16. Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku. surah / surat : Az-Zumar Ayat : 16

Ibnu Al-Mubarak mengatakan dari Yahya bin Ayyub, dari Ubaidillah bin Zahr, dari Abu Yasar. Ia berkata, ''Setiap laipsan Jahanam terdiri dari 70 pojok. Setiap pojok menyiapkan siksaan yang tidak terdapat lainnya di pojok lainnya.''

Ibnu Al-Hatim meriwayatkan hadis dengan sanad dari Ka'ab. Ia berkata tentang firman Allah SWT:


Download MP3

fal aa iqta h ama a l'aqaba ta

11. Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. surah / surat : Al-Balad Ayat : 11

Ka'ab berkata, ''Yakni, 70 derajat di neraka.''

Diriwayatkan dari Dhamrah. Ia berkata, ''Saya mendengar Abu Raja' berkata, ''Telah sampai kepadaku bahwa yang dimaksud dengan 'Aqabah yang disebutkan Allah pada ayat diatas memiliki panjang jarak perjalanan selama 7.000 tahun, juga memiliki ketinggian yang sama.

Diriwayatkan dari 'Athiyyah, dari Ibnu 'Umar. Ia berkata mengenai 'aqabah, yakni sebuah gunung di Jahanam yang dapat didaki dengan membebaskan budak sahaya.

Diriwayatkan dari Muqatil bin Hayyan. Ia berkata, ''Yakni, dakian di Jahanam.'' ketika ditanya, ''Dengan apa dapat didaki? Ia menjawab, ''Memerdekakan budak sahaya.''

Didalam Shahihain terdapat hadis redaksinya berasal dari Al-Bukhari berikut: ''Ibnu 'Umar berkata, ''Aku bermimpi didatangi dua malaikat. Masing-masing membawa alat pemukul kepala dari besi. Malaikat itu bersama malaikat lainnya mendatangiku dan berkata, ''Engkau tidak perlu takut dan kaget. Engkau adalah laki-laki paling baik seandainya memperbanyak shalat malam.'' Mereka lalu membawaku dan berhenti di tepi jurang Jahanam. Aku melihat Jahanam bagaikan lekuk-lekuk sumur. Jahanam memiliki banyak tepi sebagaimana halnya sumur. Di antara dua tepi terdapat malaikat yang memegang pemukul kepala dari besi. Tiba-tiba, aku melihat di dalamnya ada beberapa lelaki yang dibelenggu dengan besi. Kepalanya ada dibawah. Salah seorang dari mereka aku kenal berasal dari suku Quraisy. Para malaikat lalu mengajak aku pergi dari tempat itu. Aku sampaikan mimpi ini kepada Hafshah, lalu Hafshah, menceritakan kepada Rasulullah SAW. Beliau lalu bersabda, ''Sesungguhnya 'Abdullah adalah seorang yang saleh.''

Kemuliaan, Keberuntungan, Kenikmatan dan Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah Untuk Umat Islam

Kemuliaan Keberuntungan, Kenikmatan dan Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah untuk Umat Islam

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan utusan-Nya kepada seluruh umat manusia dengan membawa cahaya Islam, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.

Bulan Dzulhijjah sebentar lagi menghampiri kita. Pada sepuluhhari pertamanya terdapat banyak kemuliaan dan keutamaan. Hari-hari tersebut disediakan oleh Allah sebagai musim ketaatan dan kesempatan beramal shalih yang bersifat tahunan. Maka hendaknya seorang muslim memperhatikan keberadaannya, memanfaatkannya dengan melaksanakan berbagai ibadah yang disyariatkan, menjaga perkataan dan amal yang shalih agar mendekatkan dirinya kepada Allah Ta’ala dan membantunya dalam menghadapi kehidupan ini dengan jiwa yang tenang dan semangat yang berkobar.

10 hari pertama dari bulan Dzul Hijjah merupakan hari-hari yang sangat mulia dan penuh barakah. Bukti kemuliaan ini, Allah Ta’ala bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an al-Karim.

وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ


“Demi fajar, dan malam yang sepuluh. ” (QS. Al-Fajr: 1-2)

Imam al-Thabari dalam menafsirkan “Wa layaalin ‘asr” (Dan malam yang sepuluh), “Dia adalah malam-malam sepuluh Dzulhijjah berdasarkan kesepakatan hujjah dari ahli ta’wil (ahli tafsir).” (Jaami’ al Bayan fi Ta’wil al-Qur’an: 7/514)
Penafsiran ini dikuatkan oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini, “Dan malam-malam yang sepuluh, maksudnya: Sepuluh Dzulhijjah sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Zubair, Mujahid, dan lebih dari satu ulama salaf dan khalaf.” (Ibnu Katsir: 4/535)

Kemuliaan sepuluh hari ini juga disebutkan dalam Surat Al-Hajjdengan perintah agar memperbanyak menyebut nama Allah pada hari-hari tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

''Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. ” (QS. Al-Hajj: 27-28)

Imam Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat ini menukil riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma , “al-Ayyam al-Ma’lumat (hari-hari yang ditentukan) adalah hari-hari yang sepuluh.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/239)

Maka dapat disimpulkan bahwa keutamaan dan kemuliaan hari-hari yang sepuluh dari Dzulhijjah telah datang secara jelas dalam Al-Qur’an al-Karim yang dinamakan dengan Ayyam Ma’lumat karena keutamaannya dan kedudukannya yang mulia.
Sedangan dari hadits, terdapat keterangan yang menunjukkan keutamaan dan kemuliaan sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah ini, di antaranya sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam :

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

" Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya:"Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun. " (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Karenanya dianjurkan atas orang Islam pada hari-hari tersebut untuk bersungguh-sungguh dalam ibadahnya, di antaranya shalat, membaca Al-Qur’an, dzikrullah, memperbanyak doa, membantu orang-orang yang kesusahan, menyantuni orang miskin, memperbaharui janji kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala . Masih ada satu amalan lagi yang utamapada hari-hari tersebut, yaitu berpuasa sunnah di dalamnya.

Terdapat dalam Sunan Abu dawud dan lainnya, dari sebagian istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam , dia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ

''Adalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam
berpuasa pada tangga 9 Dzulhijjah.” (HR. Abu Dawud no. 2437 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Dawud no. 2081)

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Munajjid –Salah seorang ulamabesar Saudi Arabia- berkata, “Di antara musim ketaatan yangagung adalah sepuluh hari perama dari bulan Dzulhijjah, yang telah Allah muliakan atas hari-hari lainnya selama setahun. Dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhu , dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

"Tidak ada satu amal shaleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya:"Tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam menjawab: "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun. " (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Hadits ini dan hadits-hadit lainnya menunjukkan bahwa sepuluh hari ini lebih utama dari seluruh hari dalam setahun tanpa ada pengecualian darinya, sehingga sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadlan. Syaikh Munajjid menambahkan, urgensi sepuluh hari pertama ini diperkuat dengan beberapa bukti di bawah ini:

1. Allah Ta’ala telah bersumpah dengannya. Dan bersumpahnya Allah dengan sesuatu menjadi dalil urgensinya dan besarnya manfaat. Allah Ta’ala berfirman,




وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ

''Demi fajar, dan malam yang sepuluh. ” (QS. Al-Fajr:
1-2)

Ibnu Abbas, Ibnu al-Zubair, Mujahid, dan beberapa ulama salafdan khalaf berkata: Bahwasanya dia itu adalah sepuluh hari pertama Dzil Hijjah.
Ibnu Katsir membenarkan pendapat ini (Tafsir Ibni Katsir: 8/413)

2. Sesungguhnya Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam pernah bersaksi bahwa hari-hari tersebut adalah seutama-utamanya hari-hari dunia sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadits shahih.

3. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam menganjurkan untuk memperbanyak amal shalih di dalamnya. Sesungguhnya kemuliaan masa diperoleh oleh setiap penduduk negeri, sementara keutamaan tempat hanya dimiliki oleh jama’ah haji di Baitul Haram.

4. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam juga memerintahkan untuk memperbanyak tasbih, tahmid,dan takbir pada sepuluh hari tersebut. Dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anhuma , dari Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ

''Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya. ” (HR. Ahmad 7/224, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan isnadnya).

5. Di dalamnya terdapat hari Arafah. Hari 'Aradah adalah hari yang disaksikan yang di dalamnya Allah menyempurnakan ajaran dien-Nya sementara puasanya akan menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun.

6. Di dalamnya terdapat ibadah udhiyah (berkurban) dan haji.

Dalam sepuluh hari ini juga terdapat yaum nahar (hari penyembelihan) yang secara umum menjadi hari teragung dalam setahun. Hari tersebut adalah haji besar yang berkumpul berbagai ketaatan dan amal ibadah padanya yang tidak terkumpul pada hari-hari selainnya.

Sesungguhnya siapa yang mendapatkan sepuluh hari bulan Dzulhijjah merupakan bagian dari nikmat Allah yang besar atas hamba. Hanya orang-orang shalih yang bersegera kepadakebaikan lah yang bisa menghormatinya dengan semestinya. Dan kewajiban seorang muslim adalah merasakan nikmat ini, memanfaatkan kesempatan emas ini dengan memberikan perhatian yang lebih, dan menundukkan dirinya untuk menjalankan ketaatan. Sesungguhnya di antara karunia Allah Ta’ala atas hamba-Nya adalah menyediakan banyak jalan berbuat baik dan meragamkan berbagai bentuk ketaatan agar semangat seorang muslim kontinyu dan tetap istiqamah menjalankan ibadah kepada Tuhannya.
Sesungguhnya siapa yang mendapatkan sepuluh hari bulan Dzulhijjah merupakan bagian dari nikmat Allah yang besar atas hamba.

Hanya orang-orang shalih yang bersegera kepada kebaikan lah yang bisa menghormatinya dengan semestinya.

Syaikh Munajjid rahimahullaah menjelaskan, ada beberapa amal istimewa yang harus selayaknya dikerjakan oleh seorangmuslim pada sepuluh hari pertama bulan Dzul Hijjah, di antaranya:

1. Berpuasa. Seorang muslim disunnahkan berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah karena Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam sangat menganjurkan untuk beramal shalih pada sepuluh hari ini, dan puasa salah satu dari amal-amal shalih tersebut. Terlebih lagi, Allah Ta’ala telah memilih puasa untuk diri-Nya sebagaimana terdapat dalam hadits Qudsi, Allah Ta’ala berfirman,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

''Semua amal anak Adam untuk dirinya kecuali puasa, sungguh puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya. ” (HR. al-Bukhari no. 1805)
Dan sungguh Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam melaksanakanpuasa 9 Dzulhijjah. Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari sebagian istri Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعًا مِنْ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنْ الشَّهْرِ وَخَمِيسَيْنِ
''Adalah Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa 9 Dzulhijjah, hari ‘Asyura, dan tiga hari setiap bulan serta senin pertama dari setiap bulan dan dua hari Kamis. ” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Shahih Abi Dawud: 2/462)

2. Bertakbir. Disunnahkan membaca takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih selama sepuluh hari tersebut. Dan disunnahkan mengeraskannya di masjid-masjid, rumah-rumah, dan di jalan-jalan. Dan setiap tempat yang dibolehkan untuk dzikrullah disunnahkan untuk menampakkan ibadah dan memperlihatkan pengagungan terhadap Allah Ta’ala. Kaum laki-laki mengeraskannya sementara kaum wanita melirihkannya.

Allah Ta’ala berfirman,

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَّعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُم مِّن بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

''Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi merekadan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak.” (QS. Al-Hajj: 28) Menurut Juhmur ulama, makna a l-ayyam al-ma’lumat adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, sebagaimana yang diriwatkan dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma , “Al-Ayyam al-Ma’lumat: Hari sepuluh."
Salah satu bentuk kalimat takbirnya adalah:

الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله، والله أكبر ولله الحمد
Dan masih ada lagi bentuk takbir yang lain.

3. Melaksanakan haji dan umrah. Sesungguhnya di antaraamalan yang paling utama untuk dikerjakan pada sepuluh hariini adalah berhaji ke Baitullah al-Haram. Maka siapa yang diberi taufik oleh Allah untuk melaksanakan haji ke Baitullah dan melaksanakan manasiknya sesuai dengan ketentuan syariat, maka dia mendapatkan janji –Insya Allah- dari sabda Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam, “ Haji yang mabrur ridak ada balasannya kecuali surga. ” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

4. Melaksanakan amal-amal shalih secara umum. Sesungguhnya amal shalih dicintai oleh Allah Ta’ala. Dan ini pasti akan memperbesar pahala di sisi Allah Ta’ala. Maka barangsiapa yang tidak memungkinkan melaksanakan haji, maka hendaknya dia menghidupkan waktu-waktu yang mulia ini dengan ketaatan-ketaatan kepada Allah Ta’ala berupa shalat, membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, shadaqah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali persaudaraan, memerintahkan yang baik dan melarang yang munkar, dan berbagai amal baik dan ketaatan.

5. Berkurban. Di antara amal shalih pada hari yang kesepuluhnya adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih hewan kurban yang gemuk dan bagus, dan berinfak di jalan Allah Ta’ala.

6. Taubat Nasuha. Di antara yang sangat ditekankan pada sepuluh hari ini adalah bertaubat dengan benar-benar (taubatan nasuha), meninggalkan perbuatan maksiat dan melepaskan diri dari seluruh dosa.

Taubat adalah kembali kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan apa saja yang dibenci-Nya yang nampak maupun yang tersembunyi sebagai bentuk penyesalan atas perbuatan buruk yang telah lalu, meninggalkan seketika itu juga, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan beristiqamah di atas kebenaran dengan melaksanakan apa-apa yang dicintai oleh Allah Ta’ala.

Semoga kita tergolong sebagai hamba-hamba Allah yang bisa kontinyu dan istiqamah dalam beribadah kepadaNya. Memanfaatkan setiap kesempatan yang telah disediakan untuk memanen pahala. Sehingga kita datang kepada Allah dengan membawa bekal yang cukup dan memiliki modal yang memadai untuk memasuki surga-Nya yang Mahaindah dan menyenangkan. [PurWD/voa-islam.com]

Puasa sunnah bulan dzulhijah tahun 1433 H tahun 2012 Masehi bertepatan dengan:
Hari : Rabu
Tanngal : 17 Oktober 2012
Tarikh : 1 Dzulhijah 1433 H

Selamat Berpuasa semoga Amal Ibadah Ikhlas kita di terima Allah Ta'ala. Amin.


Sumber Asli:
http://m.voa-islam.com//news/ibadah/2010/11/01/11509/kemuliaan-dan-keutamaan-sepuluh-hari-pertama-bulan-dzulhijjah/

Posisi Nabi Muhammad SAW, saat Melihat Neraka Jahanam

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Posisi Nabi Muhammad SAW, saat Melihat Neraka Jahanam - Ibnu Abi-Dunya menuturkan sebuah riwayat dari Al-Abbas bin Yazid Al-Bahrani. Ia berkata, ''Saya mendengar Al-Qalid bin Hisyam berkata, lalu saya bertanya kepadanya, ''Dari mana engkau dapatkan informasi ini?'' Al-Walid menjawab, ''Dari seorang ahli kitab yang telah masuk Islam dan terbukti keseriusannya dalam memeluk Islam. Ahli kita itu berkata, ''Setelah menelan Nabi Yunus, ikan hiu menyelam ke lapisan laut yang ke tujuh. Ketika sampai di dasar laut, dekat dengan dasar Jahanam, Nabi Yunus bertasbih di dalam perut ikan itu. Tasbihnya didengar oleh Fir'aun yang saat itu berada di neraka...''

Diriwayatkan dari Qais bin Ar-Rabi,' dari 'Ubaid Al-Muktib, dari Mujahid, dari Ibnu 'Umar r.a., dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, beliau bersabda, ''Sesungguhnya Jahanam di kelilingi oleh dunia, sedangkan surga berada di baliknya. Itulah sebabnya, titian yang berada di atas Jahanam merupakan jalan menuju surga.'' (Hadis Gharib dan Munkar)

Diriwayatkan dari sebagian ulama bahwa neraka berada di langit, sebagaiman diriwayatkan dari Mujahid berkaitan dengan firman Allah SWT:


Download MP3

wafii al ssam aa -i rizqukum wam aa tuu'aduun a

22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu [1419] dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu [1420].
[1419] Maksudnya: hujan yang dapat menyuburkan tanaman.
[1420] Yang dimaksud dengan "apa yang dijanjikan kepadamu" ialah takdir Allah terhadap tiap-tiap manusia yang telah ditulis di Lauhul mahfudz.
surah / surat : Adz-Dzaariyat Ayat : 22

Mujahid berkata, ''Yakni, surga dan neraka.'' Demikian pula, dikatakan oleh Juwaibir dari Ad-Dhahak.

Diriwayatkan dari 'Ashim, daei Zirr, dari Hudzaifah bahwa Nabi Muhammad berkata:
''Didatangkan untukku seekor Buraq, binatang putih dan panjang yang meletakkan langkahnya di ujung penglihatan. Kami tidak turun darinya sebelum saya dan Jibril tiba di Bait Al-Maqdis. Maka, dibukakan bagi kami pintu-pintu langit. Disana saya melihat surga dan neraka. (H.R. Ahmad dan yang lainnya)

Dalam riwayat Al-Marwadzi dan hadis Hudzaifah disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW, bersabda, ''Pada malam diisra'kan, saya melihat surga dan neraka di langit. Maka, saya membaca ayat:


Download MP3

wafiis samaa -i rizqukum maa tuu'aduun

22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu [1419] dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu [1420].
[1419] Maksudnya: hujan yang dapat menyuburkan tanaman.
[1420] Yang dimaksud dengan "apa yang dijanjikan kepadamu" ialah takdir Allah terhadap tiap-tiap manusia yang telah ditulis di Lauhul mahfudz.
surah / surat : Adz-Dzaariyat Ayat : 22

Diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata, ''Demi Allah, Nabi tidak turun dari Buraq sebelum dibukakan bagi mereka (Nabi dan Jibril) pintu-pintu langit. Keduanya meihat surga dan neraka disana.''

Riwayat-riwayat di atas tidak menunjukkan dengan jelas bahwa Nabi melihat neraka berada di langit, melainkan hanya menunjukkan bahwa Nabi melihat neraka ketika beliau berada di langit. Sebagaimana halnya jenazah dalam kuburnya dapat melihat surga dan neraka, padahal surga tidak berada di bumi.

Dalam shalat gerhana matahari, Nabi pun melihat surga dan neraka, padahal beliau sedang berada di bumi. Demikian pula, dituturkan dalam beberapa riwayat lain tentang peristiwa Isra' Nabi, sebagaimana terdapat dalam riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad SAW, melintasi surga dan neraka dalam perjalanannya menuju Bait Al-Maqdis. Riwayat ini tidak menjelaskan sedikitpun bahwa surga berada di bumi.

Hadis Hudzaifah di atas, seandainya sahih, maksudnya adalah bahwa Nabi melihat surga dan neraka ketika beliau berada dilangit. Dengan demikian, langit disana menunjukkan posisi yang melihat, bukan posisi yang dilihat. Wallahu A'alam.

Dalam hadis Abu Harun Al-'Abdi kualitasnya sangat lemah dari Abu Sa'id Al-Kudri disebutkan tentang peristiwa Isra' Nabi. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW, melihat surga dan neraka di atas langit. Sekali lagi, jika hadis ini sahih, maksudnya adalah sebagaimana yang telah kami sebutkan.

Al-Qadhi Abu Ya'la telah menyampaikan sebuah riwayat dengan sanad yang baik dari Abu Bakar Al-Mawadzi bahwa Imam Ahmad menafsirkan beberapa ayat dari Al-Qur'an, dianataranya penafsirannya tentang firman Allah:


Download MP3

wa-i dzaal bihaaru sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan meluap surah / surat : At-Takwiir Ayat : 6



Download MP3

wal bahril masjuur

6. dan laut yang di dalam tanahnya ada api surah / surat : Ath-Thuur Ayat : 6

Ahmad berkata, ''Yang di maksud adalah Jahanam.''

Ini menunjukkan bahwa neraka berada di bumi, dan ini berbeda dengan riwayat yang disampaikan Al-Marwadzi di atas. Wallahu A'lam.

Adapun riwayat Mujahid di atas di takwilkan, aktivitas surga berupa kebaikan dan neraka berupa keburukan telah ditentukan dari langit.'' Hal ini telah dijelaskan oleh Mujahid dalam riwayatnya yang lain.

Dalam riwayat lain tentang peristiwa Isra' Nabi Muhammad SAW, dijelaskan bahwa beliau melihat Jahanam dalam perjalanan menuju Bait Al-Maqdis.

Diriwayatkan pula dari 'Ubadah bin Ash-Shamit bahwa Nabi berhenti di batas Bait Al-Maqdis bagian timur. Beliau menangis disana. 'Ubadah berkata, ''Kami diberi tahu disinilah, Nabi melihat Jahanam.''

Lautan Dipanaskan pada Hari Kiamat

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Lautan Dipanaskan pada Hari Kiamat - Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis sanadnya perlu di teliti dari Ya'la bin Umayyah, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, beliau bersabda, ''Lautan adalah Jahanam.'' Ketika ditanya maksudnya, Ya'la berkata, ''Tidaklah engkau mendengar bahwa Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

...naaran ahatha bihim suraa diquhaa...

Artinya:
..neraka yang gejolaknya mengepung mereka..

(Q.S. Al-Kahfi [18]: 29)

Ya'la berkata, ''Demi Dzat yang jiwa Ya'la berada di genggaman-Nya, aku tidak akan memasukinya selamanya sebelum Allah memeriksaku. Setetes pun tidak akan mengenaiku sebelum aku bertemu dengan Allah.''

Jika hadis diatas sahih, maksud lautan Jahanam adalah bahwa pada hari Kiamat kelak, lautan yang telah menjadi api itu lalu dituangkan ke dalam Jahanam. Banyak ulama salaf menafsirkan dengan penjelasan ini terhadap ayat:



Download MP3

wa-i dzaal bihaaru sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan meluap (Q.S. At-Takwir [81] : 6)

Diriwayatkan dari Al-Mubarak bin Fudhalah, dari Katsir Abi Muhammad, dari Ibnu. Ia berkata mengenai penafsiran ayat di atas, ''Lautan di panaskan sehingga menjadi api.''

Diriwayatkan dari Mujahid dari Mujahid, dari seorang syekh dari suku Bajilah, dari Ibnu 'Abbas mengenai ayat diatas: Matahari, bulan dan bintang-bintang di gulung menjadi satu dengan lautan. Allah lalu mengutus angin barat dan menginap lautan sehingga menjadi api. (H.R. Ibnu Ad-Dunya dan Ibnu abi Al-Hatim).

Ibnu Abi Ad-Dunya dan Ibnu Abi Al-Hatim mengeluarkan sebuah riwayat dari Mujahid, dari Asy-Sya'bi, dari Ibnu 'Abbas mengenai ayat:

...wa innaa jahannam lamuhiithatun bil kaafiriin.

Artinya:
...Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang kafir.''

(Q.S. At-Taubah [9]: 49)

Ibnu 'Abbas berkata, ''Yang di maksud adalah lautan yang di gulung bersama bintang-bintang, matahari dan bulan kemudian di masukkan ke dalam Jahanam.''

Ibnu Jarir mengeluarkan sebuah riwayat dengan sanad yang berasal dari Sa'id bin Al-Musayyab, dari 'Ali. Ia mengatakan bahwa 'Ali berkata kepada salah seorang Yahudi, ''Dimana Jahanam?'' Yahudi itu menjawab, ''Lautan.'' Ali berkata, ''Menurut saya, inilah yang benar. Allah berfirman:



Download MP3

wal bahril masjuur

6. dan laut yang di dalam tanahnya ada api, surah / surat : Ath-Thuur Ayat : 6



Download MP3

wa-i dzal bihaaruu sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan dipanaskan (Q.S. At-Takwir [81]: 6)

Adam bin Abi Iyas mengeluarkan sebuah riwayat dalam kitab tafsirnya, dari Hamadah bin Salamah, dari Dawud bin Abi Hind, dari Sa'id bin Al-Musayyab. Ia berkata, ''Ali berkata kepada seorang Yahudi, ''Dimana Jahanam?'' Yahudi itu menjawab, ''Di dalam lautan, ''Ali berkata, ''Benar'' kemudian, ia membaca ayat:



Download MP3

wa-i dzal bihaaruu sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan dipanaskan (Q.S. At-Takwir [81]: 6)

Ibnu Abi Hatim mengeluarkan sebuah riwayat dari Abu Al-'Aliyah, dari Ubay bin Ka'ab mengenai ayat,



Download MP3

wa-i dzal bihaaruu sujjirath

6. dan apabila lautan dijadikan meluap (Q.S. At-Takwir [81]: 6)

Ubay berkata, ''Jin berkata kepada manusia, ''Aku akan ajak kalian kepada sesuatu yang baik.'' Mereka lalu masuk ke dalam lautan. Tiba-tiba mereka mendapatkan api yang menyala.''

Diriwayatkan dari Ibnu Lahi'ah, dari Abi Qubail. Ia berkata, ''Lautan yang hijau adalah Jahanam.''

Abu Nu'aim menyampaikan sebuah riwayat dengan sanad dari Ka'bah mengenai firman Allah:

''Yauma tubadda lul'ardhu ghairal ardhi wassamaawaat...

Artinya:
''(Yaitu) pada hari (ketika) bumi di ganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.''

(Q.S. Ibrahim [14]: 48)

Ka'ab berkata, ''Langit di ganti menjadi surga-surga, sementara bumi di ganti menjadi tempat lautan api.''

Telah di singgung ucapan Ibnu 'Abbas bahwa neraka itu tujuh lapisan.

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin 'Amr r.a. Ia berkata, ''Janganlah berwudhu menggunakan air laut karena laut merupakan salah satu lapisan Jahanam.'' Hal serupa dikatakan oleh Sa'id bin Abi Al-Hasan, saudara Al-Bashri. Ia berkata, ''Lautan adalah lapisan Jahanam.''

Dalam Sunan Abi Dawud disebutkan riwayat dari 'Abdullah bin 'Amr r.a, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, beliau:

''Layarkabul bahra illa khajjun aumu'tamirun aughaazin sabiilillahi fa-inna tahtal bahri naaraan watahtan naara bahraan.''

Artinya:
''Tidak mengarungi Lautan, kecuali orang yang hendak melaksanakn haji, umrah, atau perang di jalan Allah. Sebab, di bawah lautan terdapat api dan dibawah api terdapat lautan lagi.'' (H.R. Abu Dawud)

Ibnu Abi Hatim mengeluarkan sebuah riwayat dari Mu'awiyah bin Sa'id. Ia berkata, ''Lautan ini yakni lautan Romawi berada di garis meditarian bumi. Semua sungai mengalir ke sana. Demikian pula, laut-laut besar, di bawahnya terdapat sungai-sungai yang dibatasi oleh tembaga. Pada hari Kiamat kelak, sungai-sungai itu akan dididihkan.''

e-referrer.com