Minggu, 18 November 2012

Sekali Lagi tentang Keadaan Orang Yang Takut Neraka









Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Terimakasih Brader semua, atas Like This-nya atas Page Facebook The Road To Hell - Jalan Ke Neraka saat blogwallking kemaren, bagi yang belum silahkan di Like dulu ya, Klik Disini



Dan bagi brader yang belum merating di tunggu Donasi Ratingnya untuk blog kita ini, caranya di Merating Blog Road To Hell - Jalan Ke Neraka

Oke langsung kembali ke tema posting..
Diriwayatkan dari Anas, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:

''Walladzi nafsu muhammadin biyadihi laura antum maa ra aita ladhahiktum qaliilan walabakaitum katsiran.''

Artinya:
''Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada pada genggaman-Nya. Jika kamu melihat apa yang aku lihat, pasti kamu akan sedikit tertawa dan banyak menangis.''

Para sahabat lalu bertanya, ''Memangnya, apa yang engkau lihat, wahai Rasulullah?'' Beliau menjawab, ''Surga dan Neraka.''


(H.R. Muslim)


Diriwayatkan dari Ibnu 'Abas bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, bersabda:

''Maa kasafatis syamsu ra aitunnara falam ara mandharan kalyaumi qathu afdha'u minhaa.''

Artinya:
''Neraka di perlihatkan kepada saya setelah matahari tenggelam. Saya tidak melihat pemandangan yang lebih mengerika dari pada hari ini.''

(H.R. Al-Bukhari dan Muslim)


Diriwayatkan dari A'masy, dari Mujahid, dari Ibnu 'Abbas secara marfu'. Ia berkata, ''Seandainya neraka diperlihatkan kepada manusia, siapa pun yang melihatnya akan mati.''



Abu Ya'la At-Maushuli mengeluarkan sebuah riwayat, dalam Musnad-nya dan kitabnya, berupa hadis Ibnu 'Umar, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. Beliau menyampaikan khotbah, ''Janganlah kamu melupakan dua hal yang sangat dahsyat, yaitu surga dan neraka.'' Beliau lalu menangis sehingga air matanya mengalir di sela-sela janggutnya. Beliau meneruskan.

''Walladzii nafsu muhammadin biyadihi lauta'lamuuna maa a'lamu 'anil aakhirati lamasyaitum ilashu'udati walahatsaitum 'ala ru uusikumutturaba.''

Artinya:
''Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui tentang akhirat, kalian pasti akan menuju tempat-tempat yang tinggi, lalu meletakkan tanah ke kepala.''


Ibnu Abi Ad-Dunya menyampaikan sebuah riwayat dengan sanad menyambung kepada Mu'assir, dari Abdul A'la. Ia berkata, ''Ketika suatu majelis tidak menyinggung surga dan neraka, para malaikat berkata, lupakah kalian akan dua hal yang sangat dahsyat?''

Diriwayatkan dari 'Amir bin Yasaf, dari Yahya bin Abi Katsir. Ia berkata, ''Hati orang-orang yang takut berguncang oleh ingatan tentang keabadian di surga dan neraka.''

Ibnu As-Simak berkata, ''Hati orang yang mengenal Allah bergemuruh oleh ingatan tentang keabadian surga dan neraka.''

Diriwayatkan dari Abu Bakar Al-Muzanni bahwa Ibnu Musa Al-Asy'ari menyampaikan khotbah di Bashrah. Di dalamnya, ia menyinggung neraka. Ia lalu menangis sehingga air matanya bercucuran ke atas mimbar. Pada hari itu, orang-orang pun menangis dengan keras.

Diriwayatkan dari Ibrahim bin Muhammad Al-Bashri. Ia bercerita bahwa pada suatu ketika 'Umar bin 'Abdul 'Aziz memerhatikan seorang lelaki yang mukanya pucat. 'Umar bertanya kepadanya, ''Apa yang terjadi padamu?'' Ia menjawab, ''Sakit, wahai Amirul Mukminin.'' 'Umar bertanya lagi, ''Apa yang sebenarnya menimpanya?'' Ia tetap memberikan jawaban sama. Hal itu terulang sebanyak tiga kali. Akhirnya, lelaki itu berkata, ''Jika engkau ingin jawaban yang sesungguhnya, akan saya katakan. Saya mencicipi manisnya dunia, tetapi kami menganggap sepele kemegahan dan gemerlapnya. Bagi saya, batu dan emas itu sama saja. Saya melihat seolah-olah orang-orang digiring kedalam surga, sedangkan saya digiring keneraka. Sejak itu, saya tidak pernah tidur malam, dan pada siang harinya saya selalu berpuasa. Itu semua sangat kecil di bandingkan pengampunan Allah, pahala-Nya, dan siksa-Nya.''

Cerita di atas mirip dengan hadis Haritsah yang sangat masyhur, yaitu hadis yang diriwayatkan dari beberapa jalur secara mursal, tetapi musnad dan muttashil dari jalur Yusuf bin 'Athiyyah Ash-Shaffar ada yang menilai dhaif terhadapnya, dari Tsabit, dari Anas. Ia menyampaikan riwayat berikut:

''Annannabiyya S.A.W, qaala lisyaanin minnal anshari:
Kaifa ashbahta yaa haaritsah? Qaala: ashbahtu mu'minan billahi haqqan, undhur maa taquulu fainna likulli qaulin haqiiqah. Qaala: Ya Rasulallahi 'azifat nafsi 'anid dunya fa-ashartu laili wa adhma' tu nahaari waka-anni bi'arsyi rabbi baarizan waka-anni andhuru ila ahlil jannah yataza waruna fiihaa waila ahlin nar yata'a aunafiihaa Qalaa: Ubsirta falzam 'abdun nawwarallaahul imaani fii qalbih.''

Artinya:
''Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam bertanya kepada seseorang dari Anshar, ''Apa kabar, hai Haritsah?'' Ia menjawab, ''Wahai Rasulullah, aku hidup sebagai seorang mukmin sejati.'' Rasululla menjawab, ''Segala sesuatu mempunyai kebenaran sendiri. Lalu, apakah kebenaran kata-katamu?'' Haritsah berkata, ''Wahai Rasulullah, jiwaku telah membelakangi dunia. Malamku kulewatkan dalam keadaan berjaga. Siangku kujalani dengan penuh dahaga. Rasanya aku telah memandang Singgasana Tuhanku dan pertanggungjawaban sudah di tegakkan, rasanya aku memandang penghuni surga saling mengunjungi satu sama lain, dan aku mendengar jeritan penghuni neraka. Kemudian, Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam berkata, ''Inilah hamba yang hatinya telah di sinari Tuhan!''


Hadis ini berkualitas mursal.

Ahmad bin Abi Al-Harawi berkata, 'Ali bin Abi Al-Hurr berkata, ''Allah SWT, menyampaikan wahyu kepada Yahya bin Zakaria a.s., ''Wahai Yahya, demi kemulian-Ku, seandainya engkau benar-benar melihat surga, tubuhmu mencair dan jiwamu akan keluar karena tak tahan menahan kerinduan. Seandainya engkau benar-benar melihat neraka, engkau akan mengeluarkan tangisan nanah. Setelah tangisan darah habis, engkau akan mengenakan baju besi setelah memakai baju dari karung goni.''

Ibnu Abi Ad-Dunya menyampaikan sebuah riwayat dengan sanad menyambung kepada Sufyan. Ia berkata, ''Suatu Ketika 'Umar bin Abdull 'Aziz tidak berbicara, sementara sahabat-sahabatnya ramai berbicara. Mereka kemudian bertanya, ''Mengapa engkau diam saja, wahai Amirul Mukmini?'' Ia menjawab, ''Saya sedang membayangkan betapa nikmatnya menjadi ahli surga. Mereka saling berkunjung. Saya pun memikirkan betapa sengsaranya ahli neraka. Mereka saling menjerit kesakitan.'' 'Umar kemudian menangis.

Mughits Al-Aswad berkata, ''Berziarah kuburlah engkau setiap hari seraya berpikir. Pikirkanlah dengan akalmu bagaimana mengumpulkan banyak kebaikan setiap hari. Saksikanlah tempat pemberhentian setiap hari dengan hatimu. Perhatikanlah tempat berpisahnya ahli surga dan ahli neraka dengan perasaanmu. Bawalah hati dan badanmu larut dalam mengingat neraka beserta siksanya.''

Shalih Al-Murri berkata, ''Menangis jika diikuti dengan hati akan mendorong berpikir tentang dosa. Jika tidak, hal itu akan mengingatkan tempat pemberhentian beserta kegentingan di hari kiamat. Jika tidak, hal itu akan mengingatkan tingkatan-tingkatan neraka.'' Ia kemudian berteriak dan tak sadarkan diri. Maka, berkumpullah orang-orang yang berada di Masjid.

Abu Sulaiman Ad-Darani bercerita bahwa Malik bin Dinar pada suatu malam menuju ke pekarangan rumah. Sementara, sahabat-sahabatnya di tinggalkan didalam rumah. Sementara, sahabat-sahabatnya di tinggalkan di dalam rumah. Sepanjang malam sampai subuh, ia terus berdiri. Ia berkata, ''Saya membayangkan diriku menjadi ahli neraka, sementara sahabat-sahabatku tidak peduli lagi dengan diriku yang terbelenggu oleh rantai.''

Said Al-Jarani menjelaskan sifat orang-orang yang takut, ''Jika membaca ayat yang menyinggung neraka, mereka berteriak ketakutan seolah-olah neraka berada di dekatnya.''


Al-Hasan berkata, ''Di antara hamba Allah, ada yang berperilaku seperti orang yang melihat ahli surga dengan keabadiannya dan ahli neraka yang sedang dalam keadaan disiksa.''

Al-Hasan berkata, ''Orang yang memercayai neraka merasakan bumi ini terasa agak sesak baginya. Seandainya neraka berada di belakangnya, orang-orang munafik tetap tidak akan memercayainya sebelum terjerembap terlebih dahulu ke dalamnya.''

Wahb bin Munabbih berkata, ''Seorang ahli ibadah dari kalangan Bani 'Israil berdiri di bawah terik matahari sampai warna kulitnya hitam. Orang yang melihatnya berkata, ''Seolah-olah orang ini terbakar api.'' Ahli ibadah itu menjawab, ''Ini baru mengngat neraka, lalu bagaiman kalau melihat langsung.''

Ibnu 'Uyainah mengatakan bahwa Ibrahim At-Taimi berkata, ''Aku membayangkan diriku berada di dalam surga. Aku menyantap buah-buahnya dan memeluk perawan-perawannya. Lalu, aku membayangkan diriku berada dalam neraka. Aku memakan pohon zaqqum dan meminum nanh. Aku pun melihat rantai dan belenggu. Kemudian, aku berkata kepada diriku sendiri, ''Apa yang engkau inginkan?'' Jiwaku menjawab, ''Aku ingin di kembalikan lagi ke dunia, lali beramal saleh yang banyak.'' Aku lalu katakan, ''Sekarang engkau benar-benar berada di dunia maka beramal salehlah.''


''Rabbanaa Atinaa fiddun-ya hasanah wafil akhirati hasanah waqina 'adzaabannar.''

''Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.''


''Allahumma inni as-alukal jannata wa'udzubika minannar.''

''Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari Neraka.''


Dibaca setelah tahiyat sebelum salam sebanyak 3 kali, lebih afdhol 7 kali



Baca Juga Ya:

Peringatan Tentang Neraka dari Al Qur'an Untuk Semua Manusia.

Takutlah akan Neraka...! Selamatkanlah Diri Kalian Dari Neraka...! Larilah dari Neraka..!

Road To Hell - JAlan Ke Neraka : Kegelisahan Orang-orang Beriman yang Takut Siksa dan Azab Neraka

The Road to Hell - Jalan ke Neraka : Doa Memohon Surga kepada Allah dan Doa Berlindung kepada Allah dari Neraka dalam Shalat.


The Road To Hell - Jalan Ke Neraka : Tidak ada yang Selamat dari Siksa Neraka dan Azab Neraka


The Road To Hell - Jalan Ke Neraka : Kadar Minimal Kewajiban Takut pada Siksa dan Azab Neraka.


The Road To Hell - Jalan Ke Neraka : Berguncang Ketika Melihat Api


Neraka di Ciptakan Untukku, Sahabat-sahabatku, Saudara-saudaraku dari Kalangan jin dan manusia.


Road To Hell - Jalan Ke Neraka : Pernyataan Mr. Thomas Carlyle, Tuan Washington Irvink dan Monsier Gustave Gibbon terhadap Al Qur'an


Penghuni neraka Jahanam yang telah dibebaskan oleh Dzat Yang Maha Pemurah dari neraka


Cerita Gadis Jilbab : Ketika Sang Gadis Jilbab Membuka Rahasia Dirinya dan Menggetarkan .......


Ruang Tukar Link Text dan Tukar Banner Link Untuk Sahabatku


Dan Mereka di Lemparkan Ke Neraka dengan Belenggu !!!


The Road To Hell - Jalan Ke Neraka : ''Sesungguhnya orang-orang yang Berdosa Kekal di Dalam Siksa dan Azab Neraka Jahanam.

Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

e-referrer.com