Minggu, 30 Desember 2012

Neraka Jahanam Menyala pada Hari Kiamat, semua bersujud dengan lututnya.





A'udzubillahiminasyaithonirrojim



''Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa'alaa aali Muhammad kamaa shollaita'alaa ibroohiim wa'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.''

Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia


Assalamu'alaikum Warahamatullahi Wabarakatuh


Syuraih bin 'Ubaid berkata, ''Umar r.a., berkata kepada Ka'ab, ''Kami sangat takut.'' Ka'ab berkata, ''Demi Allah, Jahanam akan mengeluarkan suara nyala api. Tidak ada satu pun malaikat yang dekat dengan Allah dan juga yang lainnya, melainkan akan berlutut sambil berkata, ''Duh... Jiwaku... Jiwaku.....'' Termasuk didalamnya adalah Nabi Muhammad SAW, Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ishaq a.s.'' Kaum yang mendengar riwayat ini menangis tersedu-sedu (termasuk saya dan anda detik ini?).

Dalam riwayat Muthararrif bin Syahir disebutkan bahwa Ka'ab berkata, ''Suatu ketika aku berasa didekat 'Umar. 'Umar lalu berkata, ''Wahai Ka'ab, rasa takut kita.'' Ka'ab menjawab, ''Wahai amirul mukminin, sesungguhnya Jahanam akan menyala pada hari kiamat. Tidak ada satu pun Nabi yang di utus melainkan bersujud dengan lututnya. Termasuk di dalamnya adalah Nabi Ibrahim a.s., kekasih-Nya. Ia berlutut seraya berkata, ''Jiwaku... Jiwaku... Jiwaku..., aku tidak minta apa-apa kepada-Mu, kecuali untuk jiwaku ini.'' 'Umar lalu menundukkan kepalanya. Ka'ab berkata lagi, ''Wahai Amirul Mukminin, tidaklah engkau menemukan hal ini dalam kitab Allah?'' 'Umar balik bertanya, bagaimana aku tidak menemukan, sementara Allah berfirman:


Download Mp3

yauma ta'tii kullu nafsin tujaa dilu 'annafsihaa watuwaffaa kullu nafsin maa 'amilat wahum laa yudhlamuun

111. (Ingatlah) suatu hari (ketika) tiap-tiap diri datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi tiap-tiap diri disempurnakan (balasan) apa yang telah dikerjakannya,sedangkan mereka tidak dianiaya (dirugikan). surah / surat : An-Nahl Ayat : 111

Said Al-Jarmi berkata, ''Jika hendak menyifati orang-orang yang takut kepada Allah, mereka merasakan suara nyala api seolah-olah ada di dekat telinganya.

Hasan berkata tentang sifat orang-orang yang takut kepada Allah: ''Jika mendengar ayat-ayat yang menyinggung surga, ia akan menangis karena kerinduannya. Jika mendengar ayat-ayat yang menyinggung neraka, ia akan berteriak sejadi-jadinya seakan-akan suara nyala api berada dekat telinganya.''

Ibnu Abi Ad-Dunya dan lainnya meriwayatkan dari Abu Wa'il, ia berkata, ''Suatu ketika kami pergi bersama Ibnu Mas'ud dan Rabi' bin Khaitsam ke suatu tempat, yakni melihat cerobong perapian di kaki bukit. Ketika melihat nyala api , 'Abdullah membaca ayat:

25:12

Download Mp3

idzaa ra-at-hum min makaanin ba'iidin sami'uu lahaa taghayyudhan wazafiiraan

12. Apabila neraka itu melihat [1057] mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya.

surah / surat : Al-Furqaan Ayat : 12
[1057] Zahir ayat ini menunjukkan bahwa mereka itu dapat melihat, dan ini mungkin terjadi dengan kekuasaan Allah. Atau ayat ini menggambarkan bagaimana dahsyat dan seramnya neraka itu agar setiap orang dapat menggambarkannya.


25:13

Download Mp3

wa-i dzaa ulquu minhaa makaa nan dhayyiqan muqarraniina da'au hunaa lika tsubuuraan

13. Dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di neraka itu dengan dibelenggu, mereka di sana mengharapkan kebinasaan [1058]

surah / surat : Al-Furqaan Ayat : 13
[1058] Maksudnya: Mereka mengharapkan kebinasaan, agar terlepas dari siksaan yang amat besar, yaitu azab di neraka yang amat panas dengan dibelenggu, di tempat yang sempit pula, sebagai yang dilukiskan itu.


Mendengar ayat itu, Rabi' bin Khaitsam pingsan, lalu kami mengantarkannya kepada keluarganya. Ia baru sadar saat tiba shalat maghrib.

Mumsi' bin 'Ashim berkata, ''Suatu ketika aku, 'Abdul Aziz bin Sulaiman, Kilab bin Jari, dan Salman Al-A'raj memutuskan untuk pergi ke suatu pantai. Tiba-tiba, Kilab menangis sehingga aku khawatir ia akan segera meninggal dunia. 'Abdul 'Aziz juga menangis karena tangisa Kilab. Salman pun menangis karena tangisan kedua orang itu. Aku pun demi Allah juga menangis karena tangisan mereka. Aku tidak tahu apa yang menyebabkan mereka menangis. Ketika aku menanyakan kepada Abdul Aziz, ''Wahai Abu Muhammad, aku tidak tahu mengapa kamu menangis?'' Ia menjawab, ''Demi Allah, sesungguhnya aku melihat ombak laut yang sangat besar sehingga aku teringat api neraka yang menyala-nyala dan suara nyala apinya. Itulah yang membuat aku menangis.'' Aku pun bertanya kepada Kilab sebagaimana aku bertanya kepada Abdul Aziz. Demi Allah, aku mendengar jawabannya serupa dengan apa yang dikatakan 'Abdul Aziz kepadaku. Kemudian, aku menanyakannya pada Salman Al-Araj seperti apa yang aku tanyakan kepada mereka berdua. Ia menjawab, ''Tidak ada suatu kaum yang lebih buruk daripadaku. Aku menangis karena aku menyaksikan mereka menangis, sebagai tanda kasih terhadap apa yang mereka lakukan.'' Semoga Allah merahmati mereka.






Walhamdulillahirabbil'alamin


0 komentar:

e-referrer.com