Minggu, 23 September 2012

Penghuni neraka Jahanam yang telah dibebaskan oleh Dzat Yang Maha Pemurah dari neraka


Bismillahirrahmanirrahim,

Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi menuturkan dari Abu Ja'far, dari Muhammad bin aqil Al-Kindi, dari Al-Abbas Ad-Dauri, dari Yahya bin Abu Bakar. Dari Syarik, dari 'Ashim, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:
''Api neraka itu dinyalakan selama seribu tahun hingga warnanya merah, kemudian dinyalakan seribu tahun lagi hingga warnanya putih, dan dinyalakan seribu tahun lagi hingga menjadi hitam. Jadi, api neraka itu hitam seperti hitamnya malam yang gelap gulita.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Jubair, dari Rasulullah Saw., bahwa beliau bersabda;
Sesungguhnya didalam neraka itu ada ular-ular yang (besar)nya seperti leher unta, dimana (bila) salah seorang diantara penghuni neraka itu digigit dengan satu kali gigitan saja, niscaya ia akan merasakan demamnya selama 40 tahun. Dan di dalam neraka itu ada kalajengking-kalajengking yang (besarnya) seperti keledai, dimana (bila) salah seorang di antara mereka disengat dengan satu kali sengatan saja, niscaya ia akan merasakan demamnya selama 40 tahun.''

Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi menuturkan dari Muhammad bin Al-Fadhl, dari Muhammad bin Ja'far, dari Ibrahim bin Yusuf, dari Ismail bin Ja'far, dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi Saw. Bersabda;
''Allah Yang Maha Mulia Lagi Maha Agung memanggil Jibril dan mengutusnya ke surga lantas berfirman, ''Lihatlah surga itu dan apa yang telah Aku persiapkan untuk penghuninya.'' Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, ''Demi kemuliaan-Mu, tidak ada seseorang yang mendengarnya melainkan ia ingin masuk ke dalamnya.'' Kemudian surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, lantas Allah berfirman, ''Kembalilah ke surga dan lihatlah surga itu.'' Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, ''Demi kemuliaan-Mu, sungguh saya khawatir bahwa tidak akan ada seorang pun yang bisa masuk surga.'' Kemudian Allah mengutus Jibril ke neraka dan berfirman, ''Lihatlah neraka itu dan apa yang telah Aku sediakan untuk penghuninya.'' Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, ''Demi kemuliaan-Mu, seseorang yang mendengarnya tidak ingin masuk ke dalamnya. ''Neraka itu lantas dikelilingi dengan hal-hal yang menyenangkan, lalu Allah berfirman, ''Kembalilah ke neraka dan lihatlah. ''Kemudian ia kembali (kepada Allah) dan berkata, ''Demi kemuliaan dan keagungan-Mu, sungguh saya khawatir semua orang akan masuk neraka.''

Dan Nabi Saw., bersabda;
Sebutkanlah sepuas hatimu mengenai neraka, maka kamu tidak akan menyebutkan sesuatu melainkan neraka itu lebih dahsyat daripada apa yang kamu sebutkan.''

Yazid Ar-Raqqasyi meriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, ''Malaikat Jibril datang kepada Nabi Saw., pada waktu yang tidak biasa dan dengan raut muka yang berbeda dari biasanya. Nabi Saw., lantas bertanya, ''Kenapa aku melihat kamu dengan raut muka yang berbeda?'' Jibril menjawab, ''Wahai Muhammad, aku datang kepadamu pada saat Allah memerintahkan supaya api neraka dinyalakan. Tidak pantas jika orang yang mengetahui bahwa neraka, siksa kubur, dan siksaan Allah itu sangat dahsyat untuk bersenang-senang sebelum dirinya merasa aman dari ancaman-ancaman itu.'' Nabi Saw., lantas bersabda, ''Wahai Jibril, lukiskanlah keadaan neraka jahanam itu kepadaku.'' Jibril berkata, ''Baik, ketika Allah Ta’ala menciptakan neraka jahanam apinya dinyalakan selama seribu tahun hingga warnanya merah, kemudian dinyalakan seribu tahun lagi hingga warnanya putih, dan dinyalakan seribu tahun lagi hingga menjadi hitam kelam. Jadi, neraka Jahanam itu hitam kelam, nyala dan baranya tidak pernah padam. Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran, seandainya neraka jahanam itu berlubang sebesar lubang jarum, niscaya segenap penghuni dunia akan terbakar karena panasnya. Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran, seandainya ada satu baju penghuni neraka itu di gantung diantara langit dan bumi, niscaya semua penghuni dunia akan mati karena bau busuk dan panasnya. Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya sehasta mata rantai sebagai mana yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, diletakkan dipuncak gunung, niscaya bumi sampai ke dasarnya akan meleleh. Demi Dzat yangmengutus engkau dengan kebenaran sebagai Nabi, seandainya ada seseorang yang berada di ujung Barat dunia ini disiksa, niscaya orang yang berada di ujung Timur akan terbakar karena panasnya. Neraka itu mempunyai tujuh pintu, dan masing-masing pintu dibagi–bagi untuk laki-laki dan perempuan.'' Nabi Saw., bertanya, ''Apakah pintu-pintu itu seperti pintu-pintu kami ini?'' Jibril menjawab, ''Tidak, pintu itu selalu terbuka. Pintu yang satu berada dibawah pintu yang lain. Jarak dari pintu yang satu ke pintu yang lain sejauh perjalanan 70 tahun. Pintu yang dibawahnya itu lebih panas 70 kali lipat dari pintu yang di atasnya. Musuh-musuh Allah diseret ke sana dan jika mereka sampai di pintu itu malaikat Zabaniyah menyambut mereka dengan membawa rantai dan belenggu. Rantai itu dimasukkan ke dalam mulutnya dan keluar dari duburnya, sedangkan tangan kirinya di belenggu dengan lehernya, dan tangan kanannya di masukkan kedalam dada hingga tembus ke bahu. Setiap orang yang durhaka itu dirantai bersama setan dalam belenggu yang sama, lantas diseret wajahnya tersungkur dan dipukul oleh malaikat dengan palu besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan kedalam neraka.'' Nabi Saw., lalu bertanya, ''Siapakah penghuni masing-masing pintu itu?'' Jibril menjawab, ''Pintu yang paling bawah namanya Hawiyah berisi orang-orang munafik dan orang-orang yang kafir. Pintu kedua namanya Jahim berisi orang-orang musyrik. Pintu ketiga namanya Saqar tempat orang-orang shabi’in. Pintu ke empat namanya Ladh berisi iblis dan orang-orang yang mengikutinya, serta orang Majusi. Pintu kelima namanya Huthamah tempat orang-orang Yahudi.Pintu ke enam namanya Sa'ir tempat orang-orang Nasrani. Jibril terdiam karena merasa segan kepada Rasulullah Saw., kemudian Beliau bertanya, ''Kenapa engkau tidak memberitahukan penghuni pintu yang ke tujuh?'' Jibril menjawab, ''Di dalamnya berisi umatmu yang melakukan dosa-dosa besar dan tidak tobat sampai mati.''

Kemudian Nabi Saw., pingsan mendengarnya lantas Jibril meletakkan kepala beliau di pangkuan Jibril sampai sadar kembali. Setelah sadar, beliau bersabda kepada Jibril, ''Betapa besar cobaan yang menimpaku dan aku merasa sangat sedih. Jadi, ada diantara umatku yang akan masuk neraka?'' Jibril menjawab, ''Benar, yaitu umatmu yang mengerjakan dosa-dosa besar.'' Kemudian Rasulullah Saw., menangis, dan Jibril pun juga ikut menangis. Rasulullah Saw., lantas masuk kerumahnya dan menyendiri. Beliau hanya keluar rumah jika hendak mengerjakan salat dan tidak berbicara dengan siapapun. Dalam salat, Beliau menangis dan sangat merendahkan diri kepada Allah Ta'ala. Pada hari yang ketiga, Abu Bakar r.a., datang kerumah beliau dan mengucapkan, '' Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah , apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?'' Namun tidak ada seorangpun yang menjawabnya, sehingga Abu Bakar menangis tersedu-sedu. Umar r.a., datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, ''Assalaamu'alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan Rasulullah Saw.?'' Namun tidak ada seorangpun yang menjawabnya, sehingga Umar lantas menangis tersedu-sedu. Salman Al-Farisi datang dan berdiri di depan pintu seraya berkata, '' Assalaamu’alaikum, yaa ahla baitir rahmah, apakah saya bisa bertemu dengan junjunganku Rasulullah Saw.?'' Namun tidak ada yang menjawab, sehingga ia pun menangis dan terjatuh.


Kemudian Salman bangkit dan mendatangi rumah Fathimah. Sambil berdiri di depan pintu, ia berkata, ''Assalaamu'alaiki , wahai putri Rasulullah Saw.,'' sementara Ali r.a., sedang tidak ada di rumah. Salman lantas berkata, ''Wahai putri Rasulullah Saw., dalam beberapa hari ini Rasulullah Saw., suka menyendiri. Beliau tidak keluar rumah kecuali untuk salat dan tidak pernah berkata-kata serta tidak mengizinkan seseorang untuk masuk kerumah Beliau.''


Fathimah lantas mengenakan pakaian panjang dan pergi kerumah Beliau. Di depan pintu rumah Rasulullah Saw., Fathimah mengucapkan salam dan berkata, ''Wahai Rasulullah, saya adalah Fathimah.'' Waktu itu Rasulullah Saw., sedang sujud sambil menangis, lantas mengangkat kepala dan bertanya, ''Ada apa wahai Fathimah, Aku sedang menyendiri. Bukakan pintu untuknya.'' Maka di bukakanlah pintu untuk Fathimah.

Fathimah menangis sejadi-jadinya, karena melihat keadaan Rasulullah yang pucat pasi, tubuhnya tampak sangat lemah, mukanya sembab karena banyak menangis. Fathimah bertanya, ''Wahai Rasulullah, apakah yang sedang menimpa Ayah?'' Beliau bersabda, ''Wahai Fathimah, Jibril datang kepadaku dan melukiskan keadaan neraka. Dia memberitahu kepadaku bahwa pada pintu yang teratas diperuntukkan bagi umatku yang mengerjakan dosa besar. Itulah yang menyebabkan aku menangis dan sangat sedih.'' Ia bertanya, ''Wahai Rasulullah, bagai mana mereka masuk ke neraka itu?'' beliau bersabda, ''Mereka digiring ke neraka oleh malaikat. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak di sumbat, dan mereka tidak di belenggu atau pun dirantai.'' Ia bertanya, ''Wahai Rasulullah, bagaimana sewaktu mereka digiring ke neraka oleh malaikat?'' Beliau bersabda, ''Laki-laki ditarik jenggotnya, sedangkan perempuan dengan ditarik rambut ubun-ubunnya. Banyak diantara umatku yang masih muda, ketika ditarik jenggotnya untuk digiring ke neraka, mereka berkata, ''Betapa sayang kemudaan dan ketampananku.'' Banyak diantara umatku yang perempuan ketika ditarik ke neraka, mereka berkata, ''Sungguh aku sangat malu.''

Ketika malaikat yang menarik umatku itu sampai ke neraka dan bertemu dengan Malik, Malik bertanya kepada malaikat yang menarik umatku itu, ''Siapakah mereka itu? Aku tidak pernah melihat orang-orang yang tersiksa seperti mereka. Wajah mereka tidak hitam, mata mereka tidak biru, mulut mereka tidak disumbat, mereka tidak dibarengkan dengan golongan setan, dan mereka tidak dibelenggu atau diikat lehernya?'' Malaikat itu menjawab, ''Kami diperintahkan untuk membawa mereka kepadamu dalam keadaan seperti itu.'' Malik berkata kepada mereka, ''Wahai orang-orang yang celaka, siapakah sebenarnya kalian ini?'' (Dalam hadis yang lain disebutkan, bahwa ketika mereka ditarik oleh malaikat, mereka selalu menyebut-nyebut nama Muhammad. Ketika mereka melihat Malik, mereka lupa untuk menyebut nama Muhammad Saw., karena seramnya Malik). Mereka menjawab, ''Kami adalah umat yang diturunkan Al-Qur'an kepada kami dan termasuk orang yang mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.'' Malik berkata, ''Al-Qur'an hanya di turunkan untuk umat Muhammad Saw.'' Ketika mendengar nama Muhammad, mereka berteriak seraya berkata, ''Kami termasuk umat Muhammad Saw.'' Malik berkata kepada mereka, ''Bukankah di dalam Al-Qur'an ada larangan untuk mengerjakan maksiat-maksiat kepada Allah Ta'ala?'' Ketika mereka berada di tepi neraka Jahanam dan di serahkankepada Zabaniah, mereka berkata, ''Wahai Malik, izinkanlah kami untuk menangisi nasib kami.'' Malik mengizinkannya, dan mereka lantas menangis dengan mengeluarkan darah. Malik lantas berkata, ''Alangkah baiknya, seandainya tangis ini kamu lakukan sewaktu berada di dunia. Seandainya sewaktu di dunia kamu menangis seperti ini karena takut kepada siksaan Allah Ta'ala, niscaya sekarang ini kamu tidak akan masuk neraka.'' Malik lalu berkata kepada Zabaniah, ''Lemparkan, lemparkan mereka ke dalam neraka.'' Ketika mereka di lempar ke dalam neraka, mereka berseru secara serempak mengucapkan kalimat; Laa ilaaha illallaah , sehingga api neraka itu surut. Kemudian Malik berkata, ''Wahai api, sambarlah mereka!'' Api itu menjawab, Bagaimana aku menyambar mereka, sementara mereka mengucapkan kalimat: Laa ilaaha illallaah.'' Malik berkata, ''Benar, namun begitulah perintah Tuhan Arasy.'' Kemudian api itu pun menyambar mereka. Di antara mereka ada yang disambar sampai dua telapak kakinya, ada yang di sambar sampai dua lututnya, ada yang di sambar sampai lehernya. Ketika api itu akan menyambar muka, Malik berkata, ''Jangan membakar muka mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka bersujud kepada Dzat Yang Maha Pemurah, dan jangan membakar hati mereka, karena dalam waktu yang cukup lama mereka menahan dahaga pada bulan Ramadhan.'' Maka mereka tetap tinggal di dalam neraka sampai batas waktu yang di kehendaki oleh Allah Ta'ala. Mereka senantiasa mengucapkan: ''Yaa Arhamar Raahimiin, Ya Hannaan, Ya Mannaan.''

Ketika Allah Ta'ala telah melaksanakan ketentuan-Nya, Dia bertanya kepada Jibril, ''Wahai Jibril, bagaimana keadaan umat Muhammad Saw., yang berbuat maksiat?'' Jibril menjawab, ''Wahai Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan mereka.'' Maka Jibril a.s. pergi menemui Malik yang sedang duduk di atas mimbar dari api di tengah-tengah neraka Jahanam.Ketika Malik melihat Jibril a.s., ia berdiri memberi penghormatan kepada Jibril, dan Jibril seraya bertanya, ''Wahai Malik, bagaimana keadaan umat Muhammad Saw.?'' Malik menjawab, ''Keadaan mereka sangat menyedihkan dan tempat mereka sangat sempit. Jasad mereka telah terbakar, daging mereka telah dimakan (ulat), namun wajah mereka masih utuh dan hati mereka berkilauan karena ada iman di dalamnya.'' Jibril berkata, ''Bukalah tutup mereka, sehingga aku bisa melihat mereka.'' Kemudian Malik memerintahkan malaikat penjaga untuk membuka tutup dari mereka. Ketika mereka melihat Jibril dan melihat kebagusan bentuknya, maka mereka tahu bahwa malaikat itu bukanlah termasuk malaikat (yang mengurusi) siksaan. Mereka lalu bertanya, ''Siapakah hamba ini yang sama sekali belum pernah kami lihat?'' Malik menjawab, ''ini adalah Jibril yang mulia di sisi Tuhannya, yang biasa menyampaikan wahyu kepada Muhammad Saw.'' Ketika mereka mendengar nama Muhammad Saw., mereka serempak berkata, ''Wahai Jibril, sampaikanlah salam kami kepadanya dan beritahukanlah keadaan kami.'' Kemudian Jibril pergi menghadap Allah Ta'ala, lantas Allah Ta’ala bertanya, ''Bagaimana keadaan umat Muhammad?'' Jibril menjawab, ''Wahai Tuhanku, betapa buruknya keadaan mereka dan betapa sempitnya tempat mereka. Allah bertanya, ''Apakah mereka meminta sesuatu kepadamu?'' Jibril menjawab, ''Wahai Tuhanku, benar. Mereka meminta kepadaku untuk menyampaikan salam kepada Nabi mereka dan memberitahukan keadaan mereka.'' Allah Ta'ala berfirman, ''Pergilah dan beritahukanlah kepadanya.'' Kemudian Jibril pergi menemui Nabi Saw., yang sedang berada di suatu tenda yang terbuat dari permata putih dan mempunyai 4.000 buah pintu dimana setiap pintu memiliki dua daun pintu dari emas. Jibril berkata, ''Wahai Muhammad, saya baru saja datang dan (melihat) umatmu yang berbuat maksiat dan sedang di siksa di dalam neraka. Mereka mengucapkan salam untukmu dan mereka berkata, ''Sungguh buruk jelek keadaan kami dan betapa sempit tempat kami.''

Kemudian Nabi Saw., datang ke bawah arasy lantas sujud sambil memuji Allah Ta'ala dengan pujian yang belum pernah diucapkan oleh orang lain. Allah Ta’ala lalu berfirman, ''Angkatlah kepalamu, mintalah niscaya akan dikabulkan, mohonkanlah hak untuk memberikan syafaat, niscaya akan di penuhi.'' Nabi Muhammad Saw., berkata, ''Wahai Tuhanku, atas umatku yang celaka. Engkau telah melaksanakan ketentuan-Mu dan telah menyiksa mereka, maka perkenankanlah saya memohonkan syafaat untuk mereka.'' Allah Ta'ala berfirman, ''Aku terima permohonan syafaatmu untuk mereka, maka datanglahke neraka dan keluarkanlah orang yang pernah mengucapkan : Laa ilaaha illallaah dari neraka.'' Kemudian Nabi Saw., pergi ke neraka dan ketika Malik melihat Nabi Saw., dia langsung berdiri memberi penghormatan kepada beliau. Beliau bertanya, ''Wahai Malik, bagaimana keadaan umatku yang celaka?'' Malik menjawab, ''Keadaan mereka sangat buruk dan tempat mereka sangat sempit.'' Nabi Muhammad Saw., bersabda, ''Bukakanlah pintu dan angkatlah tutupnya.'' Ketika penghuni neraka itu melihat Nabi Muhammad Saw., mereka serempak berkata, ''Wahai Muhammad, api neraka telah membakar kulit dan perut kamu.'' Beliau lalu mengeluarkan mereka yang sudah menjadi arang dari neraka. Beliau membawa mereka ke suatu sungai di depan surga yang bernama sungai kehidupan. Mereka mandi di situ lalu keluar dari sungai itu dalam keadaan muda belia dan sangat tampan laksana bulan purnama dan ada tulisan di dahinya; ''Penghuni neraka Jahanam yang telah dibebaskan oleh Dzat Yang Maha Pemurah dari neraka.'' Mereka lalu masuk surga.

Ketika penghuni neraka yang lain mengetahui bahwa orang-orang islam telah dikeluarkan dari neraka, mereka berkata, ''Aduh, seandainya dulu kami termasuk orang-orang Islam, niscaya kami di keluarkan dari neraka.'' Itulah maksud dari firman Allah Ta'ala yang artinya, ''Orang-orang kafir itu seringkali menginginkan, kiranya mereka dahulu menjadi orang-orang Islam.'' (QS. Al-Hjr:2).

Diriwayatkan dari Rasulullah Saw., Beliau bersabda yang artinya, ''Kematian itu di datangkan seakan-akan seperti seekor kambing gibas yang sangat gemuk, kemudian dikatakan, ''Wahai penghuni surga, apakah kalian mengenal kematian? Mereka lantas melihat kematian itu dan mengenalnya. Kemudian dikatakan, ''wahai penghuni neraka, apakah kalian mengenal kematian? Mereka lantas melihat kematianitu dan mengenalnya. Kemudian kematian itu disembelih di antara surga dan neraka, lantas dikatakan, Wahai penghuni surga, kekal abadi selama-lamanya tanpa ada kematian, dan wahai penghuni neraka, kekal abadi selama-lamanya tanpa ada kematian.

Demikianlah maksud firman Allah Ta'ala (Qs. Maryam:39) yang artinya; ''Dan berilah peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah di putus.

0 komentar:

e-referrer.com