Kamis, 20 Juni 2013

Pentingnya Muslim Mempelajari Bahasa Ibrani


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Road to Hell - Jalan ke Neraka - Penyebaran bahasa Semit cukup luas meliputi wilayah Timur Tengah, Afrika Tengah dan Afrika Timur. Bahasa Semit berkembang sejak 3000 SM ketika masa pemerintahan Nabi Nuh AS. Konon, Nabi Nuh memiliki putra bernama Sem, kemudian nama itu diabadikan sebagai nama bahasa Semit.

Adapun yang termasuk bahsa Semit adalah: Bahasa Arbag, bahasa Amhar, bahasa Ibrani dan bahasa Tigri. Penutur bahasa Arab mencapai 200 juta maka eksistensi bahasa Arab sangat kuat, sedangkan penutur bahasa Ibrani, bahasa Amhar, dan bahasa Tigri hanya 6-10 juta penutur, maka ketahanan bahasa-bahasa ini kian lama akan melemah dan pada akhirnya bisa punah sebagaimana bahasa Kawi di Indonesia. Ketahanan hidup suatu bahasa lebih ditentukan oleh jumlah penutur, kondisi sosial politik, adat istiadat dan arus perubahan sosial.

Bahasa Ibrani merupakan bahasa yang mengalami pasang surut dalam perkembangannya selaras dengan kondisi yang dialami oleh penutur aslinya yaitu bangsa Israel. Bangsa Israel adalah bangsa yang selalu bermasalah dan selalu membuat masalah. Sepanjang hidup mereka banyak sengsaranya daripada bahagianya. Banyak raja diktator seperti Namrutz, Fir'aun, Hirodes dan raja-raja di Roma yang menindasnya. Bahkan, Jerman di bawah Hitler (1933), dengan program Holocaust-nya ingin menghapuskan bangsa Israel dari muka bumi.

Sampai awal abad 20 ini, Israel belum tenteram hatinya karena ancaman Iran yang tidak pernah mau mengakui berdirinya negara Israel. Bagi Iran, Israel adalah biang kerok, segala kekacauan yang tidak pantas diberikan tempat. Alhasil, Judieophobia pun (anti bangsa Yahudi) terus berlangsung hingga sekarang.

Sumber: Iman Hijrah dan Jihad Blog
http://mekahmadinah.faa.im/pentingnya-mempelajari-bahasa-ibrani.xhtml

Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

e-referrer.com