Kamis, 20 Juni 2013

Penafsiran ayat ''Makanan yang Menyumbat di Kerongkongan''



Penafsiran ayat '' Makanan yang Menyumbat di Kerongkongan''

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

''Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.''

''Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia''


ALLAH Azza Wa Jalla, berfirman:



inna ladayn aa ank aa lan waja h iim aa n

[73:12] Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang menyala-nyala.



wa th a' aa man dzaa ghu shsh atin wa'a dzaa ban a liim aa n

[73:13] Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih.



laysa lahum th a' aa mun ill aa min dh arii' in

[88:6] Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,[/b



l aa yusminu wal aa yughnii min juu' in

[88:7] yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

Iman Ahmad meriwayatkan dengan sanad dari Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas tentang firman ALLAH Azza Wa Jalla, ''wa tha'aa maan dza ghushshatin'' Ibnu 'Abbas berkata, ''Yang dimaksud adalah duri yang menyumbat tenggorokan, tidak dapat masuk dan tidak dapat ke luar.''

'Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tentang firman ALLAH SWT, ''min dharii'in''. Ia berpendapat bahwa dhari' adalah makanan sebuah pohon dalam Jahanam

Menurut Mujahid, makanan tersebut adalah duri yang basah. Pendapat ini diriwayatkan pula dari Ikrimah dan Qatadah.

Diriwayatkan oleh Al-Aufi dari Ibnu 'Abbas, ''Syubrq adalah tumbuhan berduri basah. Apabila durinya kering, tumbuhan ini dinamakan dhari''

Menurut Qatadah, ''Dhari' adalah makanan dari pohon yang paling berduri.''

Menurut Sa'id bin Jubair, yang di maksud dengan ''min dharii'in adalah makanan dari batu. Juga menurut Sa'id bin Jubair, Dhari' adalah pohon yang berduri.''

Abu Al-Hawari berkata, ''Dhari' adalah duri kurma. Bagaiaman mungkin duri kurma bisa membuat gemuk?''

At-Tirmidzi meriwayatkan hadis Abu Darda' dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. Beliau bersabda, ''Rasa lapar menimpa penghunu neraka. Siksa itu sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Mereka lalu meminta makan. Mereka kemudian di beri makanan berupa pohon berduri yang tidak menggemukan dan tidak pula menghilangkan rasa lapar. Mereka meminta makan lagi, dan lalu diberi makanan yang menyumbat tenggorokan. Mereka meminta makan lagi, dan lalu diberi makan yang menyumbat tenggorokan. Mereka pun ingat kebiasaan sewaktu di dunia bahwa sakit tenggorokan seperti itu dapat disembuhkan dengan air. Mereka pun minta minum. Lalu, diberikanlah kepada mereka air yang sangat panas dengan menggunakan gayung besi. Tatkala air panas itu menyentuh wajah mereka, hanguslah wajah itu. Tatkala ait itu sampai pada perut mereka, hancurlah semua yang ada didalam perut mereka...''

Hadis ini diriwayatkan pula secara mauquf kepada Abu Darda'. ALLAH Azza Wa Jalla berfirman:



falaysa lahu a lyawma h aa hun aa h amiim un

[69:35] Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di sini.



wal aa th a' aa mun ill aa min ghisliin in

[69:36] Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.



l aa ya/kuluhu ill aa a lkh aath i-uun a

[69:37] Tidak ada yang memakannya kecuali orang-orang yang berdosa.

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas tentang lafazh ''ghislin'', yakni nanah penghuni neraka.

Syuaib bin Basyar berkata dari ''Ikrimah dari Ibnu 'Abbas, ''Ghislin'' adalah darah dan cairan yang mengalir dari daging penghuni neraka. Itulah makanan mereka.''

Menurut Maqatil, ''Tatkala darah dan nanah mengalir, merek segera memakannya sebelum didahului oleh neraka.''

Abu Ja'far berkata dari Rabi' bin Anas, ''Ghislin merupakan pohon yang ada dalam neraka Jahanam.'' Pendapat ini diriwayatkan pula dari Adh-Dhahak.

Khashif meriwayatkan dari Mujahid, dari Ibnu 'Abbas. Ia berkata, ''Aku tidak tahu apa ghislin itu, tetapi aku mengira itu pohon zaqqum.''

Abu Hilal berkata dari Qatadah, ''Ghislin adalah makanan mereka yang paling jelek di antara makanan-makanan Jahanam.''

Yahya bin Salam berkata ''Ghislin adalah air bekas mencuci perut mereka.''

Syuraih bin 'Ubaid mengatakan bahwa Ka'ab berkata, ''Seandainya aku menimba cairan ghislin sebanyak satu ember di sebelah timur, tengkorak manusia dibarat akan mendidih.'' (Dikeluarkan oleh Abu Naim)

Telah diriwayatkan juga bahwa sebagian dari penghuni neraka memakan dagingnya sendiri. Lebih jelasnya akan kami jelaskan nanti, Insya Allah.

Allah SWT, berfirman:

4:10


inna al la dz iina ya/kuluuna amw aa la a lyat aa m aa zh ulman innam aa ya/kuluuna fii bu th uunihim n aa ran wasaya sh lawna sa'iir aa n

[4:10] Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa memakan uang riba menjadi sebab dinyalakannya api neraka ke mulut mereka, kemudian dibacakanlah ayat ini. Hadis ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya dari Abu Barzah, dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

Walhamdulillahi Rabbil'alamin

0 komentar:

e-referrer.com