Kamis, 20 Juni 2013

Lembah, Gunung, Sumur, Mata Air dan Sungai-Sungai Neraka Jahanam





A'udzubillahiminasyaithonirrojim




Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


''Allaahumma sholli'alaa Muhammad wa'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.''

''Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia''


Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Darraj, dari Abu Haitsam, dari Abu Sa'id, dari Nabi Muhammad Shalallahu ' Alaihi Wassalam, dijelaskan bahwa Nabi bersabda, ''Wail adalah sebuah lembah di neraka. Orang-orang kafir ketika dilemparkan membutuhkan 40 tahun sebelum mencapai dasar lembah itu.''

Dalam hadis lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda, ''Wail adalah suatu lembah yang berada di antara dua gunung. Orang kafir meluncur selama 70 tahun sebelum mencapai dasarnya.'' (H.R. Imam Ahmad dan At-Tirmidzi)

At-Tirmidzi menjelaskan bahwa hadis ini tidak dikenal, kecuali jalur Ibnu Luhaiah dari Darraj. Akan tetapi, Ibnu Hibban dan Hakim mengeluarkan hadis ini melalui jalur 'Amr bin Harits dari Darraj.

Ibnu Jariri mengeluarkan pula hadis ini dengan sanad yang perlu diteliti dari Utsman , dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau bersabda, ''Wail adalah lembah dari api di neraka.''

Hadis ini dikeluarkan pula oleh Al-Bazzar dengan sanad majhul dari Sa'ad bin Abi Waqqash, ''Sesungguhnya di dalam neraka terdapat batu yang dinamai Wail. Penghuni neraka menaikinya, lalu turun lagi.''

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan melalui jalur Al-Hammani, dari Khalaf bin Khalifah, dari Al-'Ala bin Musayyab, dari bapaknya, dari Abu 'Ubaidah, dari 'Abdullah, ia berkata, ''Wail adalah lembah dari nanah dalam neraka.''

Melalui jalur sanad Al-Maharbi, dari Al-'Ala bin Musayyab, dari bapaknya dan 'Ashim bin Abu An-Najud, keduanya mengatakan, ''Ada telaga dalam neraka yang dinamai Wail. Di dalamnya mengalir nanah penghuni neraka yang bercampur darah.''

Diriwayatkan dari Zaid bin Aslam, dari 'Atha bin Yasar, ia berkata, ''Wail adalah suatu lembah dalam neraka. Apabila gunung melewatinya, niscaya ia meleleh karena panasnya.''

Malik bin Dinar berkata, ''Wail adalah suatu telaga dalam neraka. Didalamnya ada berbagai macam siksa.''

Abu 'Iyadh berkata, ''Wail adalah lembah yang di dalamnya terdapat nanah bercampur darah.''

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan jalur sanad dari Abu 'Iyadh, ia berkata, ''Wail adalah tanker dalam dasar neraka yang di dalamnya mengalir nanah penguni neraka yang bercampur darah.''

Dikatakan juga dari Ustman dengan jalur sanad yang sama.

Al-A'masy meriwayatkan dari Zirr, dari Wa'il bin Mahamah, ia berkata, ''Wail adalah lembah dalam neraka yang di dalamnya mengalir nanah penghuni neraka.''

Penafsiran ayat Sa-ur hiquhuu sha'udaan

Diriwayatkan oleh Darraj, dari Abu Haitsam, dari Abu Sa'id, dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, beliau bersabda mengenai firman Allah SWT:

surah / surat : Al-Muddatstsir Ayat : 17


saurhiquhu sha'uudaan

17. Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan.

Beliau bersabda, ''Ia (yang dimaksud pada ayat itu) adalah gunung dari api. Penghunu neraka akan diperintahkan untuk mendakinya. Apabila gunung itu disentuh , tangan mereka akan meleleh. Ketika diangkat, tangan itu akan kembali sedia kala. Ketika kaki di injakkan di atas gunung itu, kaki tersebut akan meleleh. Ketika diangkatkan kembali, kaki akan kembali sedia kala. Gunung itu dapat di daki selama 70 tahun. Selama itu pula penghuni neraka turun darinya.''

Hadis ini dikeluarkan Imam Ahmad dan lainnya dengan menggunakan redaksi dan makna yang sama.

Hadis ini dikeluarkan juga oleh At-Tirmidzi dengan agak ringkas. Pada hadis itu dijelaskan bahwa Ash-Sha'ud adalah gunung dari api yang didaki oleh orang kafir selama 70 tahun. Lalu, mereka tergelincir dari puncaknya selama itu pula. At-Tirmidzi menjelaskan bahwa hadis ini gharib dan tidak diketahui sebagai hadis marfu', kecuali dari jalur Ibnu Lahaiyah dari Ad-Darraj. Akan tetapi, 'Amr bin Harits juga meriwayatkan dari Darraj sebagaimana dikeluarkan oleh Hakim. Hakim menjelaskan bahwa sanad hadis ini shahih.

Hadis ini juga diriwayatkan oleh Syarik, dari 'Ammar Ad-Duhni, dari 'Athiyyah, dari Abu Sa'id Al-Khudri, dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. Jalur sanad ini dikeluarkan oleh Al-Bazzar. Al-Bazzar menjelaskan bahwa Syarik menyendiri dalam meriwayatkan hadis ini secara marfu', sedangkan Sufyan me-mauquf-kan hadis ini pada Abu Sa'id.

'Amr bin Qais Al-Mala'i juga meriwayatkan hadis ini dari 'Athiyyah, dari Abu Said Al-Khudri, dari Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Simak, dari 'Ikrimah, dari Ibnu 'Abbas dijelaskan tentang firman Allah SWT ''Sa'ur hiquhuu sha'uudan'' Ibnu 'Abbas berkata, ''Sha'ud adalah gunung dari api.''

Diriwayatkan pula secara dhaif dari Adh-Dhahak dari Ibnu 'Abbas, ia berkata, ''Sha'ud adalah gunung dari api. Setiap orang yang berdosa mendakinya pasti akan terpeleset dan terlemparkan ke dalam neraka.''

Ibnu Sa'id berkata, ''Sha'ud adalah gunung dari batu yang disimpan dalam neraka. Penghuni neraka diperintahkan untuk mendakinya. Ketika telah sampai di puncaknya, ia dikembalikan ke bawah. Lalu ia diperintahkan lagi untuk mendakinya. Begitu seterusnya selamanya. Demikianlah, kebiasaan penghuni neraka. Mereka ditarik dari depan dengan rantai besi dan dipukul dari belakang dengan belenggu dari besi. Mereka mendaki gunung itu selama 40 tahun.''

Hal serupa dijelaskan oleh Ayyub bin Basyir, dari Syafi bin Mati', ia berkata, ''Dalam neraka terdapat suatu gunung yang didaki oleh kafir selama 40 tahun.'' (Dikeluarkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya)

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)

Walhamdulillahirabbil'alamin


0 komentar:

e-referrer.com