Kamis, 20 Juni 2013

Kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam





"ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSULULLOH."

"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah."

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


''Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa ibroohiim wa 'alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.''


''Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia''


Tentang sifat kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, telah cukup terkenal dalam sejarah. Sejak masa kecilnya tidak pernah berdusta, sehingga terkenal di kota Mekah dengan gelar ''Al-Amin'', orang yang pernah berdusta, tidak akan diberi gelar dengan gelar ''Al-Amin'', karena tidak percaya.

Dalam riwayat beliau, pernah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara para ketua kaum Quraisy, tentang siapa yang patut dan berhak meletakkan Hadjar Aswad ditempatnya semula.

Mereka akhirnya memutuskan, ''Orang yang berhak meletakkan Hadjar Aswad itu ialah siapa yang masuk pertama masuk di masjid pada pagi-pagi hari.

Kebetulan yang masuk pertama kali di masjid pada pagi hari itu ialah pribadi Nabi, padahal beliau dikala itu belum di angkat menjadi Nabi. Oleh sebab itu, maka mereka berkata : ''Ini dia Al-Amin'' – ''Ini dia Al-Amin.''

Terhadap keputusan beliau mengenai soal tersebut, mereka merasa puas. Tidak ada seorang pun dari mereka yang tidak atau kurang puas.

Peristiwa yang demikian itu menunjukkan, bahwa beliau dikala itu seorang yang sudah terkenal, ''boleh dipercaya'', karena benar dan jujurnya.

Tatkala pribadi Nabi telah diangkat menjadi Nabi dan Rasul, dan Abu Jahal sangat memusuhi seruan beliau, pada sekali waktu, lantaran ia yakin bahwa beliau bukan orang yang berdusta, maka ia berkata pada beliau : ''Sesungguhnya kami tidak mendustakan kepada Engkau, Muhammad, tetapi kami mendustakan apa-apa yang engkau bawa.''

Akhnas bin Suraiq pernah bersua dengan Abu Jahal pada hari peperangan di Badar. Maka ia berkata kepada Abu Jahal : ''Ya Abal Hakam! Di sini tidak ada orang yang selain kau dan aku, yang mendengarkan omongan kita berdua. Hendaklah engkau memberitahukan kepadaku tentang Muhammad yang sebenarnya, apakah ia itu seorang yang benar atau kahseorang yang dusta?''

Abu Jahal menyahut secara jujur: ''Demi ALLAH, bahwa Muhammad itu sesungguhnya seorang yang benar, dan sekali-kali Muhammad itu tidak pernah berdusta.''

Jadi, Abu Jahal sendiri, yang terkenal sangat memusuhi kepada dakwah Nabi Muhammad, adalah telah mengakui kebenaran Nabi Muhammad dan mengakui bahwa Nabi tidak pernah berdusta.

Kalau pribadi Nabi Muhammad seorang yang pernah berdusta dan tidak jujur, tentu tidak akan di angkat menjadi Nabi Pesuruh ALLAH, karena sifat seorang Nabi itu harus benar.


Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman ber-sholawat-lah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (Q.33 Al-Ahzab :56)


Bagi Pengunjung Yang Ingin Menyalin Artikel Disini Dipersilahkan [Mohon Cantumkan Sumbernya, Jika ada Kesalahan Bisa di Perbaiki]

Walhamdulillahirabbil'alamin

0 komentar:

e-referrer.com